Berita Utama

Ketik Lowongan Kerja

Berita Terkini

Thumbnail Berita - Rencana Kedatangan Zakir Naik ke Kota Malang Diwarnai Aksi Penolakan

8 Juli 2025 17:28

Rencana Kedatangan Zakir Naik ke Kota Malang Diwarnai Aksi Penolakan

Thumbnail Berita - Penumpang KA Sancaka Dilempari Batu, Daop 8 Surabaya Kecam Pelaku Vandalisme

8 Juli 2025 17:25

Penumpang KA Sancaka Dilempari Batu, Daop 8 Surabaya Kecam Pelaku Vandalisme

Thumbnail Berita - Lantik Pengurus Kwarcab Pramuka Banyuwangi, Ketua Kwarda Jatim Sampaikan Pesan Gubernur Khofifah

8 Juli 2025 17:23

Lantik Pengurus Kwarcab Pramuka Banyuwangi, Ketua Kwarda Jatim Sampaikan Pesan Gubernur Khofifah

Thumbnail Berita - PPJI Surabaya Ajak Anak Muda Jadi Petani Modern

8 Juli 2025 17:07

PPJI Surabaya Ajak Anak Muda Jadi Petani Modern

Thumbnail Berita - Wali Kota Kota Batu Minta Tenaga Kesehatan Profesional dalam Melayani Masyarakat

8 Juli 2025 14:40

Wali Kota Kota Batu Minta Tenaga Kesehatan Profesional dalam Melayani Masyarakat

Thumbnail Berita - Menkes RI dan Bupati Sampang Sepakat Percepat Eliminasi Kusta

8 Juli 2025 14:18

Menkes RI dan Bupati Sampang Sepakat Percepat Eliminasi Kusta

Thumbnail Berita - BPD Kaireu Buka Kesalahan Pj, Warga Sebut Mantan Kades Lebih Bijak

8 Juli 2025 14:18

BPD Kaireu Buka Kesalahan Pj, Warga Sebut Mantan Kades Lebih Bijak

Thumbnail Berita - Trenggalek Terjerembab di Dasar Klasemen Porprov Jatim, KONI Akui Gagal dalam Pembinaan

8 Juli 2025 14:14

Trenggalek Terjerembab di Dasar Klasemen Porprov Jatim, KONI Akui Gagal dalam Pembinaan

Baca Sejenak

Thumbnail Berita - Rencana Kedatangan Zakir Naik ke Kota Malang Diwarnai Aksi Penolakan

8 Juli 2025 17:28

Rencana Kedatangan Zakir Naik ke Kota Malang Diwarnai Aksi Penolakan

Rencana tabligh akbar yang mendatangkan Zakir Naik ke Kota Malang, mendapatkan aksi penolakan dari sejumlah masyarakat. Penceramah asal India tersebut dinilai terlalu provokatif dan jauh dari nilai-nilai toleransi.

Berdasarkan pamflet yang beredar, Zakir Naik dijadwalkan datang pada kegiatan Indonesia Lecture Tour 2025 di Stadion Gajayana, 10 Juli 2025 mendatang.

Juru Bicara Arek Malang Bersuara (AMB), Abdul Azis Masrik menjelaskan, selama ini warga Kota Malang telah hidup berdampingan dengan mengedepankan kerukunan.

"Jangan sampai kerukunan antar umar beragama ini dirusak oleh orang yang tidak faham toleransi. Kita kenal sosok tokoh ini, di setiap ceramahnya selalu mengundang provokasi. Kalau ini tetap dibiarkan dan diberikan izin, itu sangat berdampak pada kerukunan umat beragama," tegasnya, Selasa 8 Juli 2025.

Keresahan warga telah disampaikan pada Komisi D DPRD Kota Malang dan akan diteruskan kepada pihak kepolisian sekaligus panitia. Warga merasa bahwa belajar agama dari orang yang tak paham makna toleransi, bukanlah hal yang tepat.

"Pemikiran tokoh ini (yang ditakutkan), mengundang provokasi. Ada banyak yang dirugikan utamanya dari agama minoritas. Itu yang tidak kami inginkan," jelasnya.

Menurut mereka, Kota Malang dikenal sebagai salah satu kota paling toleran di Indonesia. Untuk itu, gaya dakwah yang menantang dan terkesan memaksa tidak sesuai dengan konteks keberagaman di Indonesia, khususnya Kota Malang.

"Meskipun beliaunya muslim, tata cara ceramahnya tidak sesuai dengan la ikraha fiddin (tidak ada paksaan dalam agama). Seorang Zakir Naik tokoh yang bagus tapi mohon maaf tidak cocok untuk Kota Malang. Cara dakwahnya, pemikirannya, tidak sesuai," paparnya.

Meskipun nantinya penolakan tidak ditindaklanjuti, dan kegiatan tetap terlaksana, mereka tak akan melakukan aksi radikal dengan turun ke jalan. Menurutnya, masyarakat yang datang ke Gedung Dewan hanya berupaya menjaga Kota Malang tetap aman tanpa perpecahan.

"Andaikan suara ini ditolak, kita tidak akan radikal. Tidak akan turun kejalan mengadakan demo. Itu tidak ada diajaran kiai-kiai kita, tidak diajarkan kekerasan," ucapnya.

Ia juga mengimbau agar masyarakat Kota Malang untuk terus berhati-hati dan tidak mudah terprovokasi dengan narasi yang menyudutkan agama lain. 

"Mohon bagi warga Malang dari lintas agama, supaya berhati-hati menerima apa yang diucapkan," pungkasnya.(*)


Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Mustopa

Berita untuk Anda: