Museum kerap diasosiasikan dengan ruangan pengap, berdebu, suram dan membosankan. Tak heran jika museum tampak merana kesepian di tengah kehidupan modern.
Namun, para pengelola museum tak tinggal diam. Mereka melakukan inovasi untuk menarik minat publik.
Di Malang Raya, ada tiga museum yang memiliki cara unik untuk menarik minat pengunjung. Ada yang mengatur ruang koleksinya agar para pengunjung nyaman.
Ada yang membuat koleksi museum bercerita. Ada juga yang menambah koleksinya dengan barang-barang eksotis bernilai sejarah tinggi.
Berikut adalah museum-museum di Malang Raya yang lepas dari kesan angker dan sangat layak dikunjungi bersama keluarga.
Museum Mpu Purwa Kota Malang
Kesan kusam, muram, dan pengap -yang biasa dilekatkan kepada sebuah museum, tampaknya tak berlaku untuk Museum Mpu Purwa Kota Malang.
Sebaliknya, museum yang berada di tengah Perumahan Griyashanta ini terkesan terang dan berwarna-warni.
Di museum yang berdiri sejak 2004 silam ini tersimpan sejumlah koleksi peninggalan masa lalu, seperti arca, lingga yoni, dan berbagai peralatan kuno.
Barang-barang ini berasal dari rentang waktu panjang, mulai dari era Kerajaan Kanjuruhan sampai Majapahit.
Yang menarik, di museum ini juga tersimpan sejumlah prasasti, termasuk Prasasti Ganesha Bunul, yang menyimpan sejarah daerah Bunul, Kota Malang.
Selain itu, di lantai 2 museum, terdapat diorama tentang sejarah Kerajaan Tumapel, termasuk kepindahan ibu kota dari Kutaraja ke Singhasari.
Museum ini buka setiap hari, kecuali hari Senin dan Jumat, pukul 08.00 sampai 15.00 WIB. Hari Senin museum libur. Sementara, hari Jumat, museum buka pukul 08.00 sampai 14.00 WIB.
Museum Singhasari Kabupaten Malang
Museum Singhasari terletak di Perumahan Singhasari Residence, Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Sesuai namanya, museum ini banyak mengoleksi peninggalan dari era Singosari.
Koleksi Museum Singhasari tak semuanya merupakan barang asli. Ada sejumlah koleksi, seperti arca Durga Mahisasuramardini, yang merupakan replika. Sementara, koleksi aslinya ada di Museum Nasional Jakarta.
Namun, kendati tak semua koleksinya asli, Museum Singhasari memiliki kelebihan. Para penjaga museum dengan siap menceritakan sejarah Singosari dan hubungannya dengan koleksi-koleksi yang mereka miliki.
Cerita ini merupakan cara efektif agar para pengunjung bisa lebih paham dan terikat dengan barang-barang koleksi museum ini.
Tak heran, Museum Singhasari menjadi salah satu museum dengan tingkat kunjungan tertinggi di Malang Raya.
Museum Angkut Kota Batu
Berbeda dengan dua museum sebelumnya yang banyak mengoleksi peninggalan era klasik, Museum Angkut, sesuai namanya, mengoleksi alat-alat transportasi.
Museum yang berada di Jalan Terusan Sultan Agung Atas Kota Batu ini memiliki lebih dari 300 koleksi angkutan tradisional dan modern.
Salah satu koleksi yang banyak menarik perhatian pengunjung adalah Chrysler Windsor Deluxe 1952, yang merupakan mobil dinas Presiden Soekarno.
Selain itu, ada banyak lagi kendaraan-kendaraan langka yang menjadi koleksi museum ini.
Tak hanya berfungsi sebagai museum, Museum Angkut juga merupakan tempat wisata keluarga. Ada sejumlah atraksi otomotif, seperti drifting, yang bisa dinikmati seluruh anggota keluarga.
Ada juga simulator menerbangkan pesawat yang juga bisa dicoba di Museum Angkut. (*)
Jurnalis: Dendy Ganda Kusumah
Editor: Muhammad Faizin
