Seluruh dana yang berhasil dihimpun dari aksi solidaritas kemanusiaan yang digelar puluhan pemuda Pacitan, yakni sebesar Rp32 juta, kini telah disalurkan kepada korban di tiga wilayah terdampak banjir bandang: Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh.
Penyaluran ini menjadi tahap akhir dari rangkaian kegiatan galang dana yang berlangsung pada 6–8 Desember 2025.
Aksi penggalangan dana tersebut dilakukan melalui berbagai kegiatan, mulai dari turun ke jalan di Perempatan Penceng, membuka donasi online, hingga menggelar konser amal di Alun-Alun Pacitan.
Kegiatan ini melibatkan organisasi-organisasi kepemudaan di Pacitan seperti KNPI Pacitan, HMI, PMII, PMI, GMNI, PPI, Kethuk Kenang, Karang Taruna, Aliansi BEM Pacitan, IMM, dan perwakilan OSIS dari sejumlah sekolah.
Koordinator Pacitan Peduli, Febri Firdiansyah, menyampaikan bahwa seluruh dana telah disalurkan setelah proses pendataan dan verifikasi selesai dilakukan.
“Alhamdulillah dana Rp32 juta sudah kami salurkan seluruhnya. Ini hasil jerih payah banyak pihak, terutama masyarakat Pacitan yang dengan tulus menyisihkan rezekinya,” ujarnya, Jumat, 12 Desember 2025.
Penyaluran dilakukan melalui transfer bank kepada relawan di tiga daerah dengan rincian: Rp11 juta untuk Sumatra Barat, Rp10 juta untuk Sumatra Utara, dan Rp11 juta untuk Aceh.
Ketiga wilayah tersebut, disasar titik-titik wilayah bencana dengan tingkat kerusakan yang cukup berat.
Pacitan Peduli menjamin seluruh bantuan tersebut tersalurkan tepat sasaran.
"Semoga bantuan dari Pacitan itu dapat meringankan beban para korban serta mempercepat proses pemulihan di wilayah terdampak bencana," pintanya.
Dari Aceh, salah satu relawan, Muhammad Furqan, mengucapkan apresiasi kepada masyarakat Pacitan atas dukungan tersebut.
Untuk di Provinsi Aceh, bantuan tersebut didistribusikan ke lima kabupaten yang terdampak paling parah, yakni Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Timur, dan Aceh Tamiang.
“Kami sangat berterima kasih kepada masyarakat Pacitan," ucapnya.
Sementara, laporan dari relawan Sumatra Barat, Abidin Sulaiman atau Ebid menyebutkan sejumlah kebutuhan masih sangat diperlukan bagi penyintas.
Saat ini, sejumlah masyarakat masih kesulitan soal fasilitas air bersih dan kebutuhan pokok.
Senilai bantuan tersebut telah dibelanjakan dan mulai dilakukan pendistribusian kepada korban.
"Saat ini bantuan sudah mulai kami distribusikan, salah satunya di Kabupaten Agam karena terdampak paling parah. Kondisi di lapangan masih proses pemulihan, doakan saja,” tutupnya.(*)
Jurnalis: Al Ahmadi
Editor: Hetty Hapsari
