Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar memimpin groundbreaking pembangunan kembali Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, yang ambruk pada September 2025 lalu. Jadi momen kebangkitan santri di Indonesia.
”Musibah Al Khoziny harus menjadi penyadar, tempat kita bangkit, melihat masa depan yang lebih baik,” kata Gus Imin, sapaan Muhaimin Iskandar sebelum peletakan batu pertama dilakukan pada Kamis (11 Desember 2025).
Di kursi undangan VIP, Gus Imin duduk berdampingan dengan Pengasuh Ponpes Al Khoziny KH Abdus Salam Mujib (Gus Salam) dan Bupati Sidoarjo Subandi. Sesekali mereka terlihat berbincang hangat. Baik sebelum maupun selama acara berlangsung.
Ratusan santri Ponpes Al Khoziny tampak begitu gembira. Mereka mengikuti seremonial acara groundbreaking. Berkali-kali terdengar tepuk tangan saat acara berlangsung. Baik saat Pengasuh Ponpes Al Khoziny KH Abdus Salam Mujib maupun Gus Imin memberikan sambutan. Sesekali pula mereka meneriakkan kalimat sholawat.
KH Abdus Salam Mujib menyampaikan terima kasihnya atas perhatian pemerintah untuk pembangunan ulang pesantren yang berdiri pada sekitar 1917 tersebut. Musibah yang menimpa Ponpes Al Khoziny tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan bencana yang saat ini terjadi di Sumatera.
Namun, perhatian pemerintah begitu besar kepada Al Khoziny. Dia berharap mudah-mudahan langkah pemerintah yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar ini diridai dan diberkahi Allah SWT.
Gus Imin, Bupati Subandi, dan Gus Salam menekan tombol sirine tanda dimualinya groundbreaking pembangunan kembali Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran. (Foto: Fathur Roziq/ketik.com)
”Semoga pemerintah diberi pertolongan untuk menyejahterakan masyarakat dan mengayomi semuanya,” ucap KH Abdus Salam Mujib yang juga menyampaikan keprihatinan atas bencana di berbagai kabupaten/kota di Sumatera.
Gus Imin dalam sambutannya menegaskan pentingnya menjadikan musibah Al Khoziny sebagai kesadaran untuk bersama-sama berbenah. Memperkuat masa depan pesantren. Dia mengajak semua pihak untuk bermuhasabah (evaluasi) sekaligus bersama-sama bahu-membahu, gotong royong, memperbaiki pesantren.
”Supaya ke depan semakin aman, semakin nyaman, dan semakin baik untuk santri-santri kita,” kata ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.
Gus Imin juga menyampaikan pesan dari Presiden Prabowo Subianto yang juga sangat menaruh perhatian atas musibah ambruknya Ponpes Al Khoziny. Komitmen Presiden Prabowo sangat tinggi pada pesantren karena memang dekat dengan kiai-kiai. Setiap hendak bertugas ke medan perang, Prabowo sering meminta doa para kiai di pesantren.
”Beliau sering cerita. Kalau mau perang pasti ke pesantren dulu, golek jimat dulu. Semoga doa para kiai tetap sakti dan tetap manjur ilaa yaumil qiyamah,” ucap Gus Imin.
Sejak awal mendengar ambruknya Ponpes Al Khoziny, Presiden Prabowo langsung memberikan instruksi khusus agar pemerintah bergerak cepat memastikan rekonstruksi ponpes berjalan efektif serta mencegah kesalahan masa lalu terulang.
”Sejak awal musibah, Pak Presiden memerintahkan saya untuk segera melakukan langkah cepat dan efektif,” tuturnya.
Gus Imin menegaskan bahwa pesantren adalah institusi pendidikan komprehensif yang mempersiapkan santri menghadapi tantangan dunia sekaligus akhirat. Karena itu, peningkatan keamanan, kualitas bangunan, serta tata kelola pesantren harus menjadi prioritas nasional.
Bupati Sidoarjo Subandi menyampaikan apresiasi yang tinggi atas perhatian pemerintah pusat kepada lembaga pendidikan di daerahnya. Termasuk, pembangunan kembali Ponpes Al Khoziny. Bupati Subandi berharap pembangunan kembali dapat berjalan sesuai rencana dan memberikan kenyamanan bagi para santri.
”Semoga pembangunan Ponpes Al Khoziny yang mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat berjalan dengan baik. Para santri dapat belajar dengan aman dan nyaman,” katanya.
Bupati Subandi juga menyatakan siap membantu pesantren-pesantren di Sidoarjo untuk memperoleh Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Agar pesantren mendapat kemudahan dalam mengurus proses perizinan tersebut.
Menurut informasi, pembangunan ulang Ponpes Al Khoziny menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025--2026 senilai Rp125,3 miliar. Bangunan itu akan berdiri di atas lahan seluas 4.100 meter persegi.
Gedung baru Ponpes Al Khoziny bakal berdiri lima lantai. Ada gedung asrama dan ruang untuk kegiatan pendidikan. Selain itu, ada pembangunan masjid baru setinggi empat lantai. Masjid itu akan menjadi pusat kegiatan ibadah dan pembinaan bagi santri-santri. (*)
Editor: Fathur Roziq
