KETIK, SURABAYA – Meski berada di era modern, pijat masih menjadi metode penyembuhan favorit di kalangan masyarakat desa, khususnya pijat perut. Termasuk banyak perempuan yang memanfaatkan pijat untuk mengatasi kengser dan beser.
Padahal, pijat perut bukan solusi pengobatan kengser dan beser. Selain tidak tepat, bahkan mungkin bisa berbahaya.
Kengser alias rahim turun atau dalam medis disebut prolaps uteri. Umumnya, gejala ini disertai dengan kondisi sistokel atau penurunan kandung kemih dan rektokel atau penurunan rectum.
Sedangkan beser atau inkontinensia urin, biasanya menggambarkan keluhan keinginan buang air kecil secara terus menerus.
Penyebab Prolaps Uteri dan Inkontinensia Urin
Pakar Obgyn Universitas Airlangga (Unair), Prof Dr Eighty Mardiyan K dr SpOG Subsp Urogin RE menjelaskan, prolaps uteri dan inkontinensia urin adalah dua kondisi yang terjadi akibat kelemahan atau kerusakan pada dasar panggul.
Menurutnya, penyebab terbanyak dari kondisi ini adalah proses persalinan pervaginam yang sulit dan kehamilan berulang. Selain itu, juga dipengaruhi oleh beberapa permasalahan, seperti kegemukan, menopause, faktor genetik dan pekerjaan yang menyebabkan tekanan perut meningkat. Seperti pekerjaan angkat beban berat.
“Tidak semua persalinan normal menyebabkan kelemahan dan kerusakan dasar panggul. Tetapi ada beberapa persalinan yang berisiko yang dapat menyebabkan robekan pada vagina. Misalnya, ukuran bayi sangat besar, proses mengejan yang lama, hingga persalinan dengan alat vakum atau forsep,” papar Prof Eighty.
Bila robekan itu tidak terjahit dengan baik dan tidak kembali seperti semula, sambungnya, maka fungsi dasar panggul tidak bisa normal kembali.
Bahkan dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada rahim, kandung kemih, dan rektum.
“Permasalahan ini dapat menyebabkan rahim, kandung kemih, dan rektum akan menonjol ke vagina bahkan sampai keluar vagina. Perempuan juga akan sulit menahan buang air kecil, buang air besar, buang angin, bahkan hubungan seksual ikut terganggu,” sambungnya.
Pijat bukan Solusi
Prof Eighty juga menuturkan bahwa pijat bukanlah metode yang efektif. “Pijat perut tidak akan menguatkan dasar panggul, apalagi otot dan jaringan ikat. Mungkin orang awam menganggap pijat akan mengembalikan posisi rahim dan kandung kemih yang turun. Tapi selama dasar panggul masih lemah, maka rahim dan kandung kemih akan turun kembali. Kengser dan beser tetap terjadi,” ujarnya.
Ia mengatakan, pijat perut bukan hal yang dianjurkan di dunia medis, khususnya dokter kandungan dan dokter bedah. Dalam kasus keluhan nyeri perut, sambungnya, pijat tidak dapat mengatasi.
“Untuk mengetahui penyebab nyeri, perlu dilakukan pemeriksaan. Terdapat banyak organ dalam perut yang tidak dapat dilihat langsung oleh tukang pijat. Seperti rahim, ovarium, saluran telur, kandung kemih, dan usus. Sementara di bagian atas perut, terdapat lambung, kantung empedu, limpa, dan hati,” ungkapnya.
“Justru pijat perut dapat menyebabkan tekanan pada organ tersebut, bahkan menimbulkan perlekatan hebat pada kasus endometriosis atau infeksi perut,” tutur dokter obgyn Unair.
Lebih lanjut, Prof Eighty memaparkan dampak negatif dari pijat perut yang berbahaya.
“Pada kasus kista ovarium, dapat pecah. Pada kasus kembung akibat gerak usus yang tidak lancar, pijat juga dapat menyebabkan usus mengalami perlekatan hingga robekan. Kondisi ini bahkan dapat menjadi indikasi pembedahan untuk menyelamatkan nyawa,” sambungnya.
Pada kasus kengser dan beser yang tidak terlalu parah, Prof Eighty menganjurkan untuk melakukan senam kegel.
“Senam kegel dengan cara yang tepat dan benar. Karena senam kegel akan membantu menguatkan otot dasar panggul sehingga fungsinya kembali normal,” tukasnya.
Berikut Bahaya Pijat Perut Menurut Pakar Obgyn Unair
26 April 2024 18:15 26 Apr 2024 18:15

Trend Terkini

24 Sep 2025 16:05
MBG Probolinggo Berpotensi Merugikan Keuangan Negara, Gajahmada Desak Pengalihan ke Sistem Tunai

26 Sep 2025 08:15
Prades Terjaring Validasi PPPK di Lebak, BKPSDM Pastikan Tak Diloloskan

27 Sep 2025 18:26
Lowongan Kerja Melimpah! Job Fair Disnaker Lebak 2025 Wajib Dikunjungi, Catat Tanggalnya

24 Sep 2025 15:07
Kepala Dindikbud Pemalang Klarifikasi Dugaan Kasus Guru Selingkuh dan Kendaraan Dinas di Tempat Karaoke

24 Sep 2025 14:21
Garis Pakem Mandiri Laporkan Dinas Perkim Kota Madiun ke Kejaksaan

Tags:
Pijat perut kengser pakar obgyn Pakar Unair Dr Eighty Mardiyan bahaya pijatBaca Juga:
Kebijakan Komdigi Satu Orang Satu Akun Medsos, Ini Kata Pakar Komunikasi UnairBaca Juga:
Gen Z Bikin Demo Jadi Kreatif, dari Meme, Poster Satir, sampai Video ViralBaca Juga:
Tradisi Mauludan, Pakar Unair Ungkap Makna di BaliknyaBaca Juga:
Film One for All, Pakar Komunikasi Unair: Harus Penuhi Kaidah EstetikaBaca Juga:
Pemberlakuan Jam Malam Anak Pukul 22.00 WIB, Pakar Kebijakan Publik: Jangan Sampai BiasBerita Lainnya oleh Shinta Miranda

30 September 2025 09:45
DPRD Surabaya Ingatkan Risiko Keracunan, Tekankan Pengawasan Ketat Program MBG

30 September 2025 09:15
Pemkot Surabaya Siapkan Rp192,8 Miliar untuk Beasiswa 24 Ribu Mahasiswa

30 September 2025 09:00
Pemkot Surabaya Gencarkan Pembangunan Bozem untuk Atasi Banjir

30 September 2025 08:43
Telkom University Buka Rekrutmen Dosen Akademisi 2025

29 September 2025 15:11
Padel Jadi Magnet Baru, Pemkot Surabaya Ubah Bekas Kolam Renang THR Jadi Arena Olahraga Kekinian

28 September 2025 20:01
Menyatu dalam Hening, Yoga Jadi Ruang Inklusi untuk Teman Tuli di Surabaya

Trend Terkini

24 Sep 2025 16:05
MBG Probolinggo Berpotensi Merugikan Keuangan Negara, Gajahmada Desak Pengalihan ke Sistem Tunai

26 Sep 2025 08:15
Prades Terjaring Validasi PPPK di Lebak, BKPSDM Pastikan Tak Diloloskan

27 Sep 2025 18:26
Lowongan Kerja Melimpah! Job Fair Disnaker Lebak 2025 Wajib Dikunjungi, Catat Tanggalnya

24 Sep 2025 15:07
Kepala Dindikbud Pemalang Klarifikasi Dugaan Kasus Guru Selingkuh dan Kendaraan Dinas di Tempat Karaoke

24 Sep 2025 14:21
Garis Pakem Mandiri Laporkan Dinas Perkim Kota Madiun ke Kejaksaan

