Pakar UNAIR: Jokowi di Bloomberg Bisa Dongkrak Kepercayaan Investor Asing

1 Oktober 2025 19:40 1 Okt 2025 19:40

Thumbnail Pakar UNAIR: Jokowi di Bloomberg Bisa Dongkrak Kepercayaan Investor Asing
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (UNAIR), Prof Rossanto Dwi Handoyo SE MSi PhD. (Foto: Humas Pemkot Surabaya)

KETIK, SURABAYA – Presiden RI ke-7, Joko Widodo, kembali mencuri perhatian dunia internasional setelah resmi bergabung sebagai Dewan Penasehat Global Bloomberg News Economy.

Posisi ini menempatkan Jokowi dalam lingkaran strategis media dan lembaga ekonomi berpengaruh dunia, yang selama ini menjadi rujukan utama pelaku bisnis, investor, hingga pembuat kebijakan global.

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (UNAIR), Prof Rossanto Dwi Handoyo SE MSi PhD, menilai langkah tersebut merupakan bentuk pengakuan internasional atas kiprah Jokowi, khususnya di bidang ekonomi.

“Langkah Bloomberg ini menunjukkan kiprah Jokowi dalam bidang ekonomi yang progresif dalam percaturan dunia. Seperti yang kita tahu beliau menjadi salah satu kepala negara yang berhasil menstabilkan ekonomi negara di masa Covid-19 dan menjadi wajah ekonomi negara berkembang yang terus menunjukkan progress yang baik,” ujarnya.

Menurut Prof Rossanto, kehadiran Jokowi di Dewan Penasehat Bloomberg bukan hanya prestasi personal, tetapi juga memberi keuntungan nyata bagi Indonesia.

Dengan reputasi Bloomberg sebagai referensi utama investor dunia, posisi ini membuka ruang bagi Indonesia untuk semakin diperhitungkan dalam peta ekonomi global.

“Bergabungnya Jokowi dapat memberikan nilai tambah bagi Indonesia seperti meningkatkan kepercayaan investor bagi ekonomi Indonesia. Dalam hal ini, Bloomberg melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus naik dan dapat menjadi daya tarik investor asing untuk berinvestasi ke Indonesia di tengah ketidakstabilan ekonomi global akibat kebijakan ekonomi AS,” ungkapnya.

Lebih jauh, ia mengingatkan bahwa capaian ini adalah momentum strategis yang harus dimanfaatkan pemerintah. Kehadiran Jokowi di Bloomberg, kata Prof Rossanto, dapat menjadi jembatan untuk mengerek minat investasi asing, namun pemerintah harus bergerak cepat dengan kebijakan konkret.

“Pemerintah dapat membuat blueprint dalam menawarkan investasi di bidang tertentu seperti pertambangan, perkebunan dan bidang lainnya. Dukungan iklim investasi yang baik juga harus terus ditingkatkan seperti perizinan yang jelas serta harmonisasi pemerintah pusat dan daerah yang mendukung investasi asing di Indonesia,” pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Jokowi Joko Widodo Jokowi di Bloomberg Pakar Unair Prof Rossanto Dewan Penasehat Global Bloomberg News Economy