KETIK, PALEMBANG – Seorang karyawan bernama Aang Ramadhoni (32), warga Jalan Mayor Zen Lorong Margoyoso, Kelurahan Sei Selayur, Kecamatan Kalidoni, Palembang, menjadi korban penganiayaan berat yang diduga dilakukan oleh rekan kerjanya sendiri berinisial Rio.
Peristiwa penusukan tersebut terjadi di mess OKI Pulp & Paper Mills, Sungai Baung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), pada Jumat malam 19 Desember 2025.
Akibat kejadian itu, Aang mengalami enam luka tusuk, terdiri dari dua luka tusuk di pinggang kiri dan empat luka tusuk di tangan kiri, serta memar di mata kiri akibat pukulan pelaku.
Saat ini korban masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang.
Saat ditemui di RSMH Palembang, Aang mengungkapkan kronologi kejadian bermula ketika dirinya dan pelaku sedang beristirahat di jam kerja. Saat itu, Rio melontarkan pertanyaan yang membuat korban tersinggung.
“Pelaku bertanya apakah saya sudah punya anak atau belum. Saya jawab belum. Lalu dia bilang kalau mau punya anak, biar saya dan istri kamu yang buat,” ungkap Aang, Senin (22 Desember 2025).
Ucapan tersebut memicu emosi korban hingga terjadi adu mulut.
“Saya emosi dan bilang, lebih baik kamu diam daripada kepala kamu saya hantam,” katanya.
Setelah kejadian itu, pelaku sempat pergi. Namun, pada malam harinya, saat korban hendak membuat kopi, pelaku kembali menantang korban melalui pesan WhatsApp.
“Ang, tadi katanya mau pukul kepala saya,” ujar Aang menirukan pesan dari pelaku.
Tak lama kemudian, pelaku mendatangi korban dan menantangnya berduel. Tanpa banyak bicara, pelaku langsung menusuk korban menggunakan pisau dan memukul mata kiri korban, sebelum akhirnya melarikan diri.
“Saya mengalami enam luka tusuk di pinggang kiri dan tangan kiri,” jelas Aang.
Usai kejadian, pelaku langsung kabur dan hingga kini belum berhasil ditangkap.
Aang menambahkan, pihak keluarga telah melaporkan kejadian tersebut kepada perusahaan tempat korban dan pelaku bekerja.
Namun, laporan itu tidak mendapat respons yang diharapkan.
“Perusahaan sudah tahu, tapi mereka bilang ini urusan pribadi dan tidak ada sangkut paut dengan perusahaan,” tuturnya.
Selain ke perusahaan, pihak keluarga juga telah melaporkan peristiwa penganiayaan ini ke pihak kepolisian.
“Kami berharap pelaku segera tertangkap dan diproses sesuai hukum,” tutup Aang. (*)
