Tata Kota Jombang Masih Semrawut, Banjir Tetap Datang Meski Drainase 1,5 Miliar Baru Dibangun

13 November 2025 11:46 13 Nov 2025 11:46

Thumbnail Tata Kota Jombang Masih Semrawut, Banjir Tetap Datang Meski Drainase 1,5 Miliar Baru Dibangun
Jalan RE Martadinata digenangi air meski drainase baru senilai Rp1,5 Miliar telah dibangun Dinas Perkim Jombang, 10 November 2025. (Foto: Syaiful Arif/Ketik.com)

KETIK, JOMBANG – Upaya Pemerintah Kabupaten Jombang mempercantik wajah kota melalui pembangunan trotoar dan drainase perkotaan rupanya belum sepenuhnya efektif. Meski proyek drainase di Jalan RE Martadinata telah hampir rampung, genangan air tetap muncul setiap kali hujan deras mengguyur kawasan tersebut.

Fenomena genangan air di Jalan RE Martadinata Jombang menjadi potret bahwa penataan kota Jombang masih menghadapi tantangan serius.

Proyek senilai Rp1,5 miliar yang dikerjakan Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) tahun ini diharapkan mengatasi persoalan banjir lokal, namun hasilnya belum sesuai harapan warga.

Contohnya saat hujan mengguyur Senin (10/11/2025) sore, air setinggi lutut orang dewasa menggenangi ruas jalan dan trotoar. Kondisi ini mengganggu arus lalu lintas dan memperlihatkan bahwa pengelolaan sistem drainase Jombang masih belum terintegrasi dengan baik.

Kondisi serupa juga terjadi di Desa Kepatihan, Kecamatan Jombang, tepatnya di Jalan RE Adityawarman. Air setinggi sekitar 40 sentimeter menutupi badan jalan hingga pengendara terpaksa mencari jalur alternatif.

“Sekitar jam sembilan malam air baru mulai surut,” ungkap Kepala Desa Kepatihan, Erwin Pribadi.

Menurut Erwin, persoalan utama bukan semata curah hujan tinggi, tetapi karena drainase Jombang belum berfungsi optimal. “Banyak saluran tertutup bangunan toko dan tidak tersambung dengan saluran utama. Akibatnya air tidak bisa mengalir lancar,” jelasnya.

Ia mengaku sudah melapor ke pihak konsultan dan Dinas Perkim, namun belum ada tindak lanjut berarti. “Kami sudah sampaikan keluhan ini, tapi belum ada tanggapan. Air tetap menggenang setiap kali hujan deras,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum Dinas Perkim Jombang, Sri Rahayu, menyebut genangan bukan karena saluran buruk, melainkan akibat curah hujan ekstrem.

“Saluran sebenarnya sudah berfungsi, hanya debit air terlalu besar sehingga tidak tertampung semua,” jelasnya.

Sri menambahkan, setelah proyek rehabilitasi, waktu surut genangan lebih cepat dibanding sebelumnya.

“Kami sudah turun ke lapangan dan menerima laporan warga bahwa genangan kini cepat hilang,” katanya.

Proyek rehabilitasi drainase dan trotoar di Jalan RE Martadinata Jombang ini dikerjakan oleh CV Buminanta Konstruksi dengan progres sekitar 90 persen. Saat ini, pekerjaan fokus pada penyelesaian lantai trotoar dan perapian akhir.

Meski begitu, kondisi genangan air di beberapa titik menandakan perlunya evaluasi tata kota Jombang secara menyeluruh. Penataan saluran, ruang publik, dan bangunan usaha perlu disinergikan agar wajah kota tidak hanya terlihat indah, tetapi juga fungsional dan bebas genangan. (*)

Tombol Google News

Tags:

pemkab Jombang drainase dinas perkim jombang banjir jombang tata kota jombang Jombang banjir