KETIK, PEKALONGAN – Pemerintah Kota Pekalongan melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) melaksanakan kegiatan Profiling ASN atau Pro ASN pada 8–9 November 2025. Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk mencetak aparatur sipil negara (ASN) unggul yang siap menjadi suksesor di masa depan.
Kepala Bidang Pengembangan SDM dan Kompetensi ASN BKPSDM Kota Pekalongan, Mareta Setyo, menjelaskan bahwa kegiatan Pro ASN bertujuan mempersiapkan ASN agar memiliki kompetensi sesuai dengan Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi Jabatan ASN.
“Untuk menjadi suksesor, ASN harus memiliki kompetensi manajerial dan sosio-kultural dengan nilai yang memenuhi standar,” ujar Mareta kepada wartawan, Rabu, 12 November 2025.
Menurutnya, suksesor adalah ASN yang telah diidentifikasi, dinilai, dan dipersiapkan untuk mengisi jabatan penting ketika posisi tersebut kosong. Melalui Pro ASN, BKPSDM juga membentuk Bank Talenta sebagai basis data calon suksesor potensial dengan kompetensi yang sesuai ketentuan perundangan.
Mareta menjelaskan, terdapat delapan kompetensi manajerial yang wajib dimiliki ASN sesuai Permenpan RB. Yakni: integritas, kerja sama, komunikasi, orientasi hasil, pelayanan publik, pengembangan diri dan orang lain, kemampuan mengelola perubahan, serta kemampuan pengambilan keputusan.
“Kompetensi manajerial ini mencerminkan kemampuan ASN dalam mengatur dirinya dan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi,” katanya.
Selain kompetensi manajerial, ASN juga harus memiliki kompetensi sosio-kultural, yakni kemampuan berinteraksi secara efektif dengan masyarakat yang beragam. Kompetensi ini dibagi ke dalam lima level, mulai dari peka terhadap perbedaan hingga mendayagunakan keragaman secara konstruktif untuk meningkatkan efektivitas organisasi.
ASN di level tertinggi diharapkan mampu menggunakan perbedaan latar belakang budaya, agama, dan suku secara kreatif dalam mendukung kinerja organisasi pemerintah.
“Kompetensi sosio-kultural penting dimiliki karena ASN adalah wajah pemerintah yang langsung berhadapan dengan masyarakat. Dengan kemampuan ini, ASN dapat memberikan pelayanan publik yang inklusif, tanpa terhambat perbedaan budaya,” jelas Mareta.
Ia menegaskan, ASN yang menguasai dua kompetensi utama—manajerial dan sosio-kultural—akan siap menjadi pemimpin masa depan yang berintegritas, tangguh, dan berorientasi pada pelayanan publik.
“BKPSDM Kota Pekalongan berkomitmen menyiapkan ASN dengan dua kompetensi tersebut agar siap menjadi suksesor di masa mendatang,” tutup Mareta. (*)
