KETIK, PEKALONGAN – Kenaikan harga minyak goreng dan sejumlah bahan pokok lainnya dalam beberapa pekan terakhir membuat banyak warga harus lebih cermat dalam mengatur pengeluaran rumah tangga. Di tengah kondisi tersebut, penyaluran subsidi harga pangan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjadi angin segar bagi warga Kota Pekalongan.
Kegiatan yang digelar di Aula Kecamatan Pekalongan Timur pada Selasa, 25 November 2025 itu mendapat sambutan hangat dari masyarakat, terutama karena harga komoditas yang disediakan jauh lebih terjangkau dibandingkan harga pasar.
Salah satu warga Poncol, Kecamatan Pekalongan Timur, Jumadi, mengaku sangat terbantu dengan adanya pasar murah tersebut. Ia menyampaikan bahwa selisih harga yang cukup signifikan membuat dirinya bisa mengalokasikan sisa uang belanja untuk kebutuhan lainnya.
“Alhamdulillah, pasar murah ini sangat membantu. Selisih harganya lumayan, sehingga uang yang ada masih bisa digunakan untuk kebutuhan rumah tangga lainnya,” ujarnya.
Jumadi juga berharap, kegiatan seperti ini dapat digelar lebih rutin, bahkan jika memungkinkan diadakan setiap minggu untuk meringankan beban masyarakat dalam situasi ekonomi yang masih belum stabil.
Senada dengan itu, Sadiah, warga Poncol lainnya, turut merasakan manfaat besar dari pasar murah. Ia menyebutkan bahwa, harga komoditas bersubsidi sangat berbeda dibandingkan dengan harga yang berlaku di pasaran. Minyak goreng, misalnya, dijual hanya Rp14 ribu per liter, sementara harga di pasaran mencapai Rp17 ribu per liter. Perbedaan harga tersebut membuat banyak warga berbondong-bondong memanfaatkan kesempatan untuk membeli kebutuhan pokok dengan harga yang lebih ramah di kantong.
Sementara itu, Camat Pekalongan Timur, Darminto, menjelaskan bahwa, pasar murah ini dibuka tidak hanya untuk warga Kecamatan Pekalongan Timur, tetapi juga masyarakat dari luar kecamatan.
Ia menerangkan bahwa, pihak kecamatan menyediakan beberapa komoditas pokok dengan kuota terbatas, antara lain seribu liter minyak goreng bersubsidi, 96 kilogram gula pasir dengan harga Rp17 ribu per kilogram, serta 50 kantong beras masing-masing berisi 5 kilogram yang dijual seharga Rp75 ribu.
Darminto menambahkan bahwa, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas harga pangan di tengah fluktuasi pasar. Ia berharap ke depan dinas terkait dapat memberikan pengumuman jadwal pelaksanaan pasar murah lebih awal, sehingga masyarakat bisa mempersiapkan diri dan memanfaatkan kesempatan tersebut dengan lebih optimal.
“Kami berharap, informasi jadwalnya bisa disampaikan lebih awal agar warga punya cukup waktu untuk bersiap. Antusiasme warga cukup tinggi, sehingga program ini sangat bermanfaat bagi mereka,” tuturnya.
Dengan adanya pasar murah bersubsidi ini, dirinya berharap pemerintah dapat terus menghadirkan program-program serupa untuk mengurangi beban ekonomi warga, terutama menjelang akhir tahun dan momen-momen kebutuhan tinggi lainnya.
"Semoga kegiatan seperti ini bisa terus diadakan untuk mengurangi beban warga terutama menjelang akhir tahun, dimana semua kebutuhan pokok masyarakat biasanya selalu melonjak harganya," tukasnya. (*)
