KETIK, PACITAN – Semangat seni dan budaya menyatu dalam kegiatan melukis on the spot yang digelar di pelataran Museum dan Galeri Seni SBY*Ani, Rabu, 6 Agustus 2025 kemarin.
Para seniman dari berbagai penjuru, mulai dari seniman internasional hingga pelukis lokal, turut ambil bagian dalam kegiatan yang disaksikan langsung oleh Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji.
Salah satu tokoh yang menjadi pusat perhatian adalah Christopher Lehmpfuhl, pelukis finger painting asal Jerman.
Dengan gaya khasnya yang ekspresif dan teknik menggunakan tangan langsung, ia melukis bangunan museum di atas kanvas raksasa berukuran 2 meter x 80 cm.
Seniman asal Jerman, Christopher Lehmpfuhl, tampak khusyuk menuangkan ekspresi melalui teknik finger painting di depan Museum dan Galeri Seni SBY*Ani, Pacitan. Dengan sapuan tangan langsung di atas kanvas raksasa, ia menangkap keindahan bangunan museum dalam gaya khasnya yang ekspresif dan penuh tekstur. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian melukis on the spot bersama seniman dari berbagai daerah dan negara.
Dalam waktu hanya dua setengah jam, lukisan dengan tekstur tebal tersebut berhasil diselesaikan secara sempurna.
“Very good, very good. Tahun depan kalau siap kita pamerkan,” ujar SBY dengan senyum bangga usai melihat karya Lehmpfuhl, sembari menyapa para seniman satu per satu.
Kegiatan melukis ini juga diramaikan oleh seniman muda dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dan ISI Solo, pelukis lokal Pacitan, serta anggota SBY Art Community.
Semua seniman menunjukkan kebolehannya dalam menangkap suasana dan keindahan bangunan museum dengan cara dan aliran masing-masing, mulai dari realis hingga abstrak ekspresionis.
Tak hanya dari kalangan profesional, aksi melukis bersama juga melibatkan keluarga SBY, di antaranya cucu-cucu beliau yang turut mencoretkan warna, serta istri Bupati Pacitan, Efi Indrata Nur Bayuaji, bersama putri tunggalnya, Nayung, yang juga ambil bagian dalam kegiatan penuh inspirasi ini.
Ajang ini tidak hanya menjadi panggung kreativitas, tetapi juga ruang kolaborasi lintas generasi dan budaya.
Kegiatan ini rencananya akan berlanjut di Pantai Klayar hari ini, Kamis, 7 Agustus 2025, dengan suasana laut selatan Pacitan sebagai inspirasi karya berikutnya.(*)