KETIK, ACEH TAMIANG – RSUD Muda Sedia Aceh Tamiang kembali membuka layanan melalui poliklinik darurat setelah fasilitas utama rusak akibat banjir besar.
Sejak Rabu, 10 Desember 2025, pelayanan kesehatan dibuka secara terbatas untuk poli prioritas seperti paru, penyakit dalam, kulit, kandungan, anak, dan rehabilitasi medik.
Meski ruang pelayanan masih berlumpur dan jauh dari standar, antrean warga tetap memanjang karena meningkatnya kasus infeksi kulit dan gangguan pernapasan pascabanjir.
Menurut pelaksana pelayanan dari RS Kemenkes Adam Malik, dr Ade Rachmat Yudiyanto, SpA(K), seluruh layanan dipindahkan sementara ke ruangan belakang IGD. Hal ini karena struktur bangunan lama yang masih tak layak digunakan akibat banjir yang menerjang Aceh sejak 2 pekan lalu.
“Yang penting pelayanan tidak berhenti. Ruangan memang belum ideal, tapi kita hidupkan dulu rumah sakitnya,” kata Ade dalam keterangannya kepada Suara.com, jejaring media Ketik.com pada Jumat, 12 Desember 2025.
Sejumlah dokter umum telah dikerahkan untuk memperkuat triase IGD sekaligus membantu pemeriksaan di poli.
Ade mengakui, seluruh pelayanan masih jauh dari standar karena bangunan lama yang masih terdampak lumpur tebal pasca banjir. Penataan poli dilakukan dengan memanfaatkan area yang masih memungkinkan untuk dipakai pelayanan.
“Meja pemeriksaan, tempat duduk pasien sampai alur antrean kami rancang sederhana agar aktivitas tetap dapat berlangsung tanpa menghambat pasien,” ungkap Ade.
Kondisi darurat diperkirakan berlangsung beberapa pekan hingga perbaikan selesai.
Ade mengakui, hanya kurang dari 10 persen stok obat lama yang masih dapat diselamatkan. Hal ini karena pertimbangkan resiko kontaminasi sehingga dilakukan seleksi ketat.
“Kita hanya gunakan (obat) yang benar-benar aman. Daripada beresiko, lebih baik kita buang,” paparnya.
Namun, pasokan obat sejauh ini dinyatakan aman berkat bantuan dari berbagai pihak.
Antara lain melalui bantuan dari RS Kemenkes Adam Malik, tim Universitas Indonesia, serta Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI). Bantuan yang datang termasuk obat infeksi, analgesik, obat kulit, dan perbekalan medis dasar.
