KETIK, SIDOARJO – Bulan Agustus bukan sekadar identik dengan bendera merah putih dan lomba tujuhbelasan. Bagi Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur, momen peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan RI adalah kesempatan emas untuk meneguhkan semangat persatuan dan cinta tanah air melalui layar kaca dan udara.
Wakil Ketua KPID Jawa Timur, Khoirul Huda, menegaskan bahwa siaran bertema nasionalisme tidak boleh sebatas tayangan simbolik seperti lagu kebangsaan atau liputan seremonial. Menurutnya, nasionalisme harus hidup dalam berbagai konten yang membangkitkan semangat dan rasa bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia.
“Nilai-nilai nasionalisme harus terus ditanamkan melalui program siaran sehari-hari,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Sidoarjo, Jumat, 16 Agustus 2025.
Ia juga mengingatkan, lembaga penyiaran baik televisi maupun radio, serta masyarakat, perlu bersinergi menjaga ruang siaran dari konten yang berpotensi mengikis rasa kebangsaan. Huda mendorong masyarakat untuk tidak hanya menjadi penikmat, tetapi juga pengawas partisipatif.
“Peringatan kemerdekaan harus menjadi titik balik. Sudah saatnya masyarakat tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pengawas konten siaran,” pungkas pria asal Tuban itu.