KETIK, LAMONGAN – Bus Trans Jatim Koridor VII yang menghubungkan rute Terminal Lamongan Kota menuju ke wilayah pesisir Paciran, diresmikan, Selasa, 7 Oktober 2025. Peresmian di lahan parkir ikon Wisata Religi Sunan Drajat, Paciran, koridor VII diberi nama "Trans Jatim Sunan Drajat."
Kehadiran Koridor VII Trans Jatim Sunan Drajat ini bukan sekadar penambahan rute, melainkan komitmen untuk menyediakan transportasi yang memadai di Jatim.
“Kami ingin mendorong masyarakat, khususnya pengguna sepeda motor, untuk beralih ke transportasi publik," ujar Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur (Kadishub Jatim) Dr. Ir. Nyono, ST, MT.
Menurut selama masa sosialisasi, tarif Trans Jatim Koridor VII bakal digratiskan hingga 12 Oktober 2025. "Trans Jatim hadir bukan hanya sebagai moda transportasi, tapi juga simbol perubahan menuju mobilitas berkelanjutan,” tegas DoktorTeknik Sipil Rekayasa Transportasi alumnus Universitas Brawijaya itu.
Trans Jatim Sunan Drajat yang diresmikan Gubernur Khofifah Indar Parawansa itu sebagai penghubung strategis antara Paciran, Dukun Gresik, Karanggeneng, Sukodadi dan menuju ke Terminal Lamongan dan sebaliknya
Koridor VII ini menempuh rute 46,6 kilometer dilayani oleh 15 unit bus, terdiri 14 unit operasional dan 1 unit cadangan.
Kadishub Jatim Dr. Ir. Nyono, S.T, M.T. (kiri) bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Bupati Lamongan Yuhronur Efend saat menekan tombol peresmian Koridor VIII di Wisata Religi Sunan Drajat, Lamongan, Selasa, 7 Oktober 2025. (Foto: Humas Pemprov Jatim)
Bus beroperasi setiap hari mulai pukul 05.00 hingga 21.00 WIB, dan difasilitasi 50 titik halte atau shelter di lokasi yang strategis.
Bus Trans Jatim terus berkembang dan berinovasi, salah satunya dengan menghadirkan TRADISI (Trans Jatim Ekspedisi). Layanan ini tidak hanya memudahkan mobilitas manusia, tetapi juga membantu mobilitas barang.
Dengan spesifikasi pengiriman barang-barang kecil atau ringan dengan tarif terjangkau, yakni layanan Ludruk Rp 2.500, layanan Pingitan Rp 3.500 dan layanan Karapan Rp 5.000. (*)