KETIK, BANDUNG – Kabupaten Bandung memiliki potensi budidaya ikan antara lain di Desa Wangisagara dengan ikan nila-nya dan Desa Padaulun Kecamatan Majalaya dengan ikan lelenya.
Majalaya tercatat memiliki angka produksi ikan lele sebanyak 1.654,18 ton pada tahun 2024 dan masih terus meningkat hingga saat ini.
Hal ini membawa Majalaya menempati posisi ketiga penghasil ikan setelah Kecamatan Bojongsoang dan Ciparay. Ketiga wilayah tersebut merupakan penghasil ikan air tawar hasil budidaya.
"Secara keseluruhan kita ingin dikembangkan budidaya ikan tersebut. Bahkan kalau bisa Kabupaten Bandung menjadi penyedia ikan skala nasional," kata Bupati Bandung Dadang Supriatna saat sosilisasi penguatan kelembagaan kampung perikanan budidaya, di Grand Sunshine Soreang, Kamis (25/9/2025).
Selaras dengan program unggulan Bupati Bandung menciptakan 10.000 wirausaha muda dan lapangan kerja setiap tahunnya, maka wirausaha di bidang perikanan jadi salah satu alternatif pilihan.
Terlebih jika dikaitkan dengan Program Unggulan Makan Bergizi Gratis (MBG) Presiden Prabowo, maka potensi kebutuhan ikan untuk penerima manfaat di Kabupaten Bandung mencapai 1 juta kg.
"Artinya, kalau kebutuhannya 1 juta kg, dirata-ratakan dibagi satu ton per orang kesiapannya, maka kita harus ada 1.000 orang pembudidaya ikan kita ciptakan," jelas bupati.
Pada tahun 2021 Desa Padaulun Majalaya diresmikan sebagai Kampung Perikanan Budidaya (KPB) Lele. Hingga saat ini telah terbentuk 9 kelompok pembudidaya ikan di KPB Desa Padaulun di mana sebelumnya hanya terdapat 4 kelompok pembudi daya ikan. Sementara di Desa Wangisagara pada saat ini telah terbentuk 12 kelompok pembudi daya ikan.
Sebagai salah satu bentuk komitmen pengembangan dan penguatan kelembagaan di kampung perikanan budidaya, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispakan) menggelar sosialisasi kelembagaan: penguatan kelembagaan kampung perikanan budidaya melalui pelatihan analisa usaha.
"Tujuan dari sosialisasi karena masih banyak pembudi daya ikan yang belum paham mengembangkan usahanya secara optimal sehingga perkembangannya terkesan stagnan," kata Uka Suska, Kepala Dispakan Kabupaten Bandung.
Selain itu, imbuh Uka, untuk memenuhi kebutuhan protein ikan di 361 SPPG dengan total kebutuhan 81.225 kg/hari, di mana produksi saat ini baru 28.960 kg/hari.
"Kami mohon arahan Bapak Bupati untuk menambah 418 kelompok wira usaha baru sektor perikanan dengan anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 6,2 miliar," harap Uka.(*)