KETIK, YOGYAKARTA – Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta, Irjen Pol Anggoro Sukartono, membedah rapor keamanan wilayahnya dalam rilis akhir tahun yang digelar pada Selasa, 30 Desember 2025.
Kapolda DIY Irjen Pol Anggoro Sukartono menegaskan bahwa dinamika lingkungan strategis sepanjang tahun 2025 memberikan dampak signifikan terhadap perkembangan sosial dan ekonomi di Yogyakarta.
Meski demikian, jenderal bintang dua ini mengklaim stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah hukum Polda DIY secara umum tetap terjaga dalam situasi yang kondusif.
Status Yogyakarta sebagai kota budaya, pelajar, dan wisata diakuinya masih menjadi daya tarik utama bagi wisatawan, yang secara langsung memengaruhi dinamika situasi sosial, ekonomi, hingga kamtibmas di lapangan.
Sepanjang tahun 2025, Korps berseragam cokelat ini mencatat sejumlah pengungkapan kasus menonjol, terutama di sektor peredaran gelap narkotika lintas negara.
Pada 30 Januari 2025, Polda DIY berhasil membongkar jaringan sabu Yogyakarta-Sidoarjo dengan menangkap empat tersangka serta menyita barang bukti seberat 10.052,56 gram.
Tren penyelundupan melalui jalur udara juga menjadi perhatian serius setelah petugas gabungan di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) menggagalkan upaya pengiriman sabu cair seberat 9.540,8 gram yang disamarkan dalam sepuluh pak tisu basah asal Kuala Lumpur pada 22 Juni 2025.
Tak berhenti di situ, pada 1 Agustus 2025, seorang warga negara Tanzania berinisial MAM diringkus setelah hasil rontgen menunjukkan adanya 89 kapsul berisi sabu seberat 1.377,9 gram yang disembunyikan di dalam rongga perutnya.
Di ranah kriminalitas ekonomi dan perlindungan lingkungan, jajaran Ditreskrimsus Polda DIY menindak praktik lancung (curang) penyalahgunaan energi bersubsidi dan perdagangan satwa ilegal.
Polisi menangkap tersangka berinisial AM di sebuah SPBU di Godean pada 13 Maret 2025 karena kedapatan menimbun bio solar menggunakan jeriken dan barcode ganda.
Sebulan kemudian, tepatnya pada 15 April 2025, polisi membekuk tiga tersangka yang terlibat dalam praktik penyuntikan gas elpiji subsidi ke tabung nonsubsidi.
Menariknya, dari pengungkapan kasus gas tersebut, polisi justru menemukan koleksi satwa dilindungi di rumah tersangka JS di Nanggulan, Kulon Progo, yang meliputi beruang madu, binturong, owa serudung, hingga owa ungko yang dipelihara dengan dalih hobi pribadi.
Selain kejahatan terorganisir, Polda DIY juga menangani kasus sabotase transportasi yang sempat menghebohkan publik pada medio Maret 2025. Seorang remaja difabel berinisial M diringkus setelah terbukti membakar gerbong kereta di Stasiun Yogyakarta akibat merasa sakit hati terhadap pihak KAI.
Rentetan pengungkapan kasus ini, menurut Irjen Pol Anggoro, menjadi bukti bahwa kepolisian tetap waspada di tengah penyelenggaraan berbagai kegiatan masyarakat berskala internasional maupun nasional yang dapat terselenggara dengan baik di Yogyakarta sepanjang tahun ini.
Ia berkomitmen bahwa keberhasilan menjaga marwah Yogyakarta sebagai kota yang aman akan terus menjadi prioritas utama memasuki tahun 2026. (*)
