Inspirasi Pelayanan Holistik: GKS Bawa Pulang Semangat Perubahan dari UKSW, UKDW dan Sinode GKJ

9 Agustus 2025 22:03 9 Agt 2025 22:03

Thumbnail Inspirasi Pelayanan Holistik: GKS Bawa Pulang Semangat Perubahan dari UKSW, UKDW dan Sinode GKJ
Pdt Enny Bora (GKS) bersama Pdt Sundoyo (GKJ) dan Bp. Samuel Eddy Rebini (Sinode GITJ) berbagi pengalaman. (Foto: Teguh/ Ketik)

KETIK, YOGYAKARTA – Sebanyak 154 pendeta dari Gereja Kristen Sumba (GKS) melakukan kunjungan kerja dan studi banding selama 12 hari, mulai dari 2 hingga 14 Agustus 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk menyegarkan kembali semangat dan memperdalam pemahaman mereka tentang teologi dan pelayanan sosial gereja.

Rombongan pendeta memulai perjalanan mereka di Salatiga. Mereka mengunjungi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) untuk belajar bagaimana gereja dapat berempati dan berbelarasa dengan kaum marginal. Menurut Pdt. Dr. Irene Umbu Lolo, salah satu pengampu acara, kunjungan ini menjadi "penyegaran atas tugas pendeta" dan diharapkan dapat menumbuhkan "energi baru dalam pelayanan."

“Kunjungan ini menjadi refleksi ibadah yang menggugah nurani untuk lebih peduli pada kaum marginal,” tambahnya.

Selama di Salatiga, para pendeta juga mengunjungi panti gangguan mental psikiatri, lalu ke kantor DPRD Salatiga untuk belajar tentang membuat aturan yang selaras dengan kebutuhan rakyat. Mereka juga berkunjung ke kantor sinode Gereja Kristen Jawa (GKJ) yang dipimpin oleh Pdt. Sundoyo untuk membahas pengembangan dan dinamika pelayanan di GKJ, serta tantangan-tantangannya.

 

Foto Pdt. Aprianus Jangga Uma, panitia pelaksana konven pendeta GKSPdt. Aprianus Jangga Uma, panitia pelaksana konven pendeta GKS. (Foto: Teguh/ Ketik)

 

Selain itu, mereka menyempatkan diri singgah di Bukit Doa Ungaran dan Panti Jompo Ungaran untuk melihat pelayanan khusus bagi para lansia.

Perjalanan Spiritual dan Sosial yang Menginspirasi

Perjalanan dilanjutkan ke Solo untuk melihat batik dan menikmati keindahan Candi Prambanan. Kunjungan ke situs bersejarah ini menjadi bagian penting untuk memberikan keseimbangan rohani dan mental bagi para peserta.

Di Yogyakarta, mereka mengunjungi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) untuk mendalami pertumbuhan mental dan spiritual dalam mengemban tanggung jawab gereja. Pdt. Jefri Ranuwali, salah satu peserta, mengaku mendapatkan "pengalaman yang berharga" yang memotivasinya untuk kembali menggerakkan karya sosial gereja.

“Saya ingin mengembangkan pelayanan diakonia yang memerdekakan, melayani umat secara holistik,” ujarnya.

Dalam sesi istirahat, para pendeta bertemu dengan Pdt. Sundoyo dari Sinode GKJ, yang memberikan inspirasi sebagai sosok pejabat gereja yang "selalu rendah hati" dan melayani dengan sepenuh hati, menjadikan pekerjaannya layaknya hobi.

 

Foto Pdt. Jefri Runuwali terinspirasi dengan pelayanan diakonia membebaskan, sebuah pelayanan gereja yang holistikPdt. Jefri Runuwali terinspirasi dengan pelayanan diakonia membebaskan, sebuah pelayanan gereja yang holistik

 

Pdt. Enny Bora, salah satu peserta konven, menyampaikan bahwa pelayanan adalah "dedikasi panggilan Tuhan untuk melayani orang yang kurang beruntung." Baginya, kunjungan ke UKDW mengukuhkan kembali panggilan tersebut dan memberi semangat baru untuk tetap setia pada pelayanannya.

Pdt. Aprianus Jangga Uma, selaku panitia penyelenggara, berharap kegiatan ini dapat menggairahkan kembali para pendeta untuk melayani persoalan umat secara holistik. “Tidak hanya pelayanan mimbar, tetapi juga pelayanan diakonia dan peran sosial gereja, dengan mengadopsi apa yang telah dipelajari dari lembaga-lembaga yang dikunjungi,” jelasnya.

Kunjungan ini diharapkan membawa semangat baru bagi para pendeta GKS untuk terus mengembangkan pelayanan yang relevan dan holistik di Sumba, melayani umat dengan hati yang rendah hati dan penuh kegembiraan. (*)

Tombol Google News

Tags:

Konven pendeta GKS teologi sosial holistik. Gereja sukses ntt kemiskinan surga