Harga Kambing Turun, Tapi Seporsi Sate di Pacitan Tetap Stabil: Pedagang Ungkap Alasannya

3 November 2025 08:56 3 Nov 2025 08:56

Thumbnail Harga Kambing Turun, Tapi Seporsi Sate di Pacitan Tetap Stabil: Pedagang Ungkap Alasannya
Kasan, pemilik Warung Sate Berkah Insani Pacitan, saat memanggang sate untuk pelanggan di warungnya, Senin, 3 November. (Foto: Al Ahmadi/Ketik)

KETIK, PACITAN – Harga kambing di Kabupaten Pacitan, dikeluhkan petani mengalami penurunan cukup signifikan. 

Namun, di sisi lain, harga seporsi sate kambing di berbagai warung makan justru tidak ikut menurun.

Ari Wibowo (39), peternak asal Desa Borang, Kecamatan Arjosari, mengungkapkan, harga kambing jantan bligon dewasa kini hanya berkisar antara Rp3,45-3,85 juta per ekor. 

“Turunnya cukup terasa dibanding bulan lalu. Pembeli sepi, pedagang juga banyak yang enggan ambil stok,” ujarnya.

Menurutnya, penurunan permintaan pasca-Idul Adha menjadi penyebab utama harga melemah.

Padahal biaya pakan ternak masih tinggi.

“Kalau begini terus, peternak kecil bisa banyak yang rugi. Soalnya pakan mahal, tapi jualnya murah,” keluhnya.

Di sisi lain, pedagang sate di Kota Pacitan justru tidak melakukan penyesuaian harga.

 

Salah satunya Susanto atau akrab dipanggil Kasan, pemilik Warung Sate Berkah Insani (SBI) di Jalan Gatot Subroto No. 45, tepat di selatan Terminal Pacitan.

Kasan menuturkan, meskipun harga kambing di tingkat petani turun, harga daging di tingkat pejagal tetap stabil

“Kami tidak beli ke petani langsung, tapi ke pejagal. Karena kebutuhan sate itu daging bersihnya, bukan satu ekor kambing,” katanya.

Menurutnya, dalam rantai pasok daging kambing, penurunan harga di tingkat petani tidak serta merta membuat harga daging di tempat pemotongan ikut turun.

Hal ini disebabkan biaya potong, distribusi, dan penyimpanan daging yang tetap tinggi.

“Pejagal juga punya biaya operasional sendiri, jadi harga daging segar di pasaran tidak banyak berubah,” tambah Kasan.

Warung milik Kasan dikenal ramai pengunjung, terutama pada malam hari dan akhir pekan.

Ia menjual sate dengan harga Rp25 ribu hingga Rp50 ribu per porsi, tergantung pesanan.

“Kalau hanya sate tanpa nasi, sekitar 25 ribu. Kalau lengkap sama nasi dan gulai, bisa 45–50 ribu,” ujarnya.

Dalam sehari, ia bisa menghabiskan hingga 17 kilogram daging kambing.

“Biasanya beli daging setiap pagi dari pejagal langganan. Kalau hari libur atau ada acara, bisa dua kali lipat,” ungkapnya.

Kasan mengaku memilih menjaga harga agar pelanggan tetap percaya dengan kualitas masakan.

“Kalau kami bermitra dengan penjual daging di Kecamatan Arjosari. Sudah percaya soal kualitas dagingnya,” katanya.

Ia menilai turunnya harga kambing di pasar justru belum berdampak ke usahanya. 

"Kadang harga kambing hidup turun, tapi dagingnya tetap. Karena pejagal juga menyesuaikan dengan kondisi stok dan permintaan,” jelasnya.

Meski begitu, Kasan berharap harga daging tetap stabil hingga akhir tahun.

“Kalau harga daging tiba-tiba naik, itu yang berat buat kami. Apalagi kalau mendekati musim idul Adha, kebutuhan pasti meningkat,” tutupnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

harga kambing Pacitan pasar hewan Pacitan sate kambing Pacitan pedagang sate Kuliner Pacitan Peternak Kambing ekonomi lokal pacitan