KETIK, BANGKALAN – Anggota Komisi V DPR RI, H. Safiudin Asmoro, kembali menegaskan pentingnya percepatan pembangunan di Pulau Madura. Hal ini ia sampaikan dalam kunjungan kerja spesifik Komisi V DPR RI ke Kabupaten Bangkalan.
Menurut Safiudin, kunjungan kali ini bukanlah yang pertama. Namun, ia sudah keempat kalinya bersama Komisi V datang ke Madura, khususnya Bangkalan.
"Semua aspirasi masyarakat akan kami bawa ke rapat Komisi V untuk dibahas bersama. Jika sudah menjadi keputusan komisi, pemerintah pusat wajib mengakomodir,” ujarnya.
Politisi PKB asal Bangkalan Madura itu menilai, hingga kini implementasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Jawa Timur, khususnya di Madura, masih belum maksimal.
Situasi ini makin sulit setelah pembubaran Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) yang membuat sejumlah program strategis di Madura mandek.
“Ekonomi Madura masih tertinggal, bahkan setara dengan Papua, Aceh, dan Maluku. Salah satu penyebabnya rendahnya perputaran uang di daerah,” tegasnya. Jumat 26 September 2025.
Sebagai langkah konkrit, Safiudin bersama Komisi V mendorong pemerintah pusat untuk membentuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Madura. Selain itu, percepatan pembangunan infrastruktur, terutama pelabuhan di Socah, Bangkalan, menjadi prioritas utama.
“Daerah yang memiliki pelabuhan biasanya maju ekonominya. Transportasi laut adalah yang paling murah untuk distribusi barang dan jasa. Karena itu, keberadaan pelabuhan menjadi kunci penting bagi pertumbuhan ekonomi Madura,” tegasnya.
Ia juga berharap agar Pemerintah Kabupaten Bangkalan di bawah kepemimpinan Bupati Lukman Fauzan dapat bersinergi dengan pemerintah pusat maupun provinsi.
“Kami ingin ada sinergitas. Pemerintah pusat menyiapkan program, daerah ikut mendukung agar percepatan ekonomi benar-benar terwujud,” pungkasnya. (*)