DIY Hadapi Ancaman Multidimensi, Danrem 072 Ajak Mahasiswa Tingkatkan Kesiapsiagaan

17 November 2025 10:50 17 Nov 2025 10:50

Thumbnail DIY Hadapi Ancaman Multidimensi, Danrem 072 Ajak Mahasiswa Tingkatkan Kesiapsiagaan
Danrem 072/Pamungkas, Brigjen TNI Bambang Sujarwo, saat memaparkan analisis ancaman kontemporer di DIY, mulai dari potensi bencana alam hingga perang asimetris narkoba, di hadapan alumni dan Resimen Mahasiswa. (Foto: Penrem 072/Pmk for Ketik.com)

KETIK, YOGYAKARTA – Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) saat ini menghadapi ancaman multidimensi, mulai dari risiko bencana alam hingga perang asimetris narkoba serta serangan siber yang menyasar generasi muda. Kondisi ini menuntut kesiapsiagaan seluruh elemen masyarakat, terutama mahasiswa sebagai aset pertahanan negara.

Pernyataan tersebut disampaikan Komandan Korem 072/Pamungkas, Brigjen TNI Bambang Sujarwo, saat menyampaikan materi peran Korem dalam bela negara pada Loka Karya Ikatan Alumni Mahakarta (Ika Mahakarta) 2025 di INSTIPER Yogyakarta, Minggu, 16 November 2025.

 

Ancaman Fisik: DIY di Cincin Api

Brigjen Bambang menegaskan bahwa ancaman non-militer paling nyata di DIY adalah potensi bencana alam.

“DIY berada di Ring of Fire. Ancaman erupsi Gunung Merapi, gempa bumi, dan banjir harus selalu diwaspadai,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya peningkatan mitigasi bencana mengingat kondisi geografis DIY yang rawan.

 

Ancaman Non-Fisik: Narkoba dan Ideologi Radikal

Selain bencana, Danrem menyoroti ancaman yang menyasar kualitas sumber daya manusia, khususnya pelajar dan mahasiswa.

Pertama, ancaman perang asimetris melalui peredaran narkoba.
“Narkoba bukan lagi sekadar tindak kriminal, tetapi bentuk perang asimetris yang bertujuan merusak SDM dan menciptakan lost generation,” tegasnya.

Kedua, ancaman ideologi. Ia mengingatkan adanya potensi paparan ideologi anti-Pancasila, radikalisme, dan intoleransi di berbagai lingkungan, termasuk kampus.

Serangan Siber dan Disinformasi di Kota Pelajar

Sebagai Kota Pelajar, DIY juga menjadi sasaran perang hibrida dalam bentuk penyebaran disinformasi dan hoaks melalui ruang digital. Serangan siber ini dinilai efektif meracuni pola pikir generasi muda.

Untuk menghadapi spektrum ancaman tersebut, Brigjen Bambang menekankan perlunya revitalisasi Resimen Mahasiswa (Menwa) agar kembali menjadi pelopor di kampus dan mitra strategis TNI–Polri.

“Aksi konkret Ika Mahakarta antara lain pengerahan Menwa aktif dalam kegiatan TMMD serta mitigasi bencana, seperti pendirian posko dan dapur umum saat tanggap darurat,” ujarnya.

Loka karya tersebut turut dihadiri oleh sejumlah pimpinan perguruan tinggi di Yogyakarta, termasuk Rektor Universitas AKPRIND Indonesia, Rektor UPN Veteran Yogyakarta, Rektor INSTIPER Yogyakarta, serta Plt. Dirbinmas Polda DIY, AKBP Tri Panungko. (*)

Tombol Google News

Tags:

DIY Ancaman Non-Militer bencana alam Gunung Merapi Gempa Bumi Proxy War narkoba Radikalisme Ideologi Anti-Pancasila Perang Hibrida Disinformasi Hoaks Bela Negara Korem 072/Pamungkas Brigjen TNI Bambang Sujarwo Ketahanan Nasional Instiper Yogyakarta