KETIK, YOGYAKARTA – Dalam pusaran dunia hukum yang kompleks, nama Layung Purnomo, SH MH CIL menonjol sebagai representasi seorang advokat yang memegang teguh integritas dan etika profesional di atas segalanya.
Dikenal dengan rekam jejak menangani berbagai perkara besar, ia secara konsisten menunjukkan dedikasi luar biasa dengan rela wira-wiri antara Jakarta dan Yogyakarta demi memastikan kliennya mendapatkan pendampingan hukum terbaik.
Aktivitas lintas kota ini bukan sekadar rutinitas, melainkan cerminan komitmen Layung Purnomo untuk memperjuangkan keadilan secara menyeluruh, di mana pun kasus itu bergulir.
Integritas Kunci Kepercayaan Klien
Dalam profesi advokat, integritas adalah mata uang yang paling berharga. Layung Purnomo diakui berhasil membangun kepercayaan klien yang tinggi karena konsistensinya dalam bersikap jujur, transparan, dan profesional. Integritas ini menjadi fondasi utama bagi Kantor Hukum Layung & Rekan dalam memberikan jasa hukum.
"Bagi kami, keadilan itu tidak mengenal lokasi. Kami siap berjuang di manapun, baik di pusat pemerintahan (Jakarta) maupun di pusat budaya dan pendidikan (Yogyakarta). Namun, yang paling penting adalah memastikan setiap langkah hukum yang diambil didasarkan pada etika profesi yang benar dan demi kepentingan terbaik klien," ujar Layung Purnomo di Yogyakarta, Sabtu, 18 Oktober 2025.
Kedekatan dengan Media
Advokat Layung Purnomo memberikan keterangan kepada awak media, menunjukkan komitmennya pada transparansi kasus yang ia tangani. Integritas dalam penyampaian informasi adalah kunci kepercayaan publik. (Foto: Fajar Rianto/Ketik.com)
Selain dikenal akan keahliannya di ruang sidang, Layung Purnomo juga dihormati karena hubungan baik dan terbuka yang ia jalin dengan kalangan wartawan dan media massa. Baginya, kolaborasi dengan pers adalah bagian integral dari penegakan hukum yang berintegritas.
Layung Purnomo seringkali memberikan keterangan yang jelas dan terukur terkait perkembangan kasus-kasus besar yang ditanganinya. Pendekatan ini memastikan bahwa masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan berimbang, sekaligus berfungsi sebagai edukasi hukum yang efektif.
"Media adalah mitra penting dalam mewujudkan transparansi proses hukum. Dengan komunikasi yang baik, kami bisa memastikan narasi hukum yang kompleks tersampaikan dengan benar kepada publik. Sehingga tidak ada ruang untuk spekulasi yang menyesatkan," jelasnya.
Pengalaman Menangani Kasus Berat
Kemampuannya dalam menangani kasus-kasus sensitif di dua yurisdiksi utama Indonesia menjadi bukti profesionalitasnya.
Di Yogyakarta, ia dikenal sebagai advokat yang memiliki peran penting dalam kasus-kasus hukum berskala besar, seperti pendampingan dalam kasus suap mantan Wali Kota Jogja, Haryadi Suyuti, hingga kasus pertanahan yang melibatkan pejabat publik.
Di Jakarta, portofolio Layung Purnomo mencakup penanganan perkara perdata dan korporasi yang kompleks, menjembatani kebutuhan klien dari berbagai sektor. Ia juga sering menangani berbagai kasus korupsi kelas berat yang disidangkan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.
Salah satunya, saat ini ia menjadi Penasehat Hukum Terdakwa Komisaris PT IAE, Iswan Ibrahim, dalam kasus dugaan korupsi perjanjian jual-beli gas PT PGN (Persero) dan PT IAE. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) adalah anak perusahaan dari PT Pertamina (Persero) dan berperan sebagai Subholding Gas Pertamina.
Layung Purnomo memang kerap dipercaya menangani kasus-kasus sensitif di lembaga lembaga negara. Salah satu perkara sebelumnya terkait pengadaan di Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Pusat yang diungkap oleh KPK.
Keterlibatannya dalam kasus-kasus ini menunjukkan keahliannya dalam menguasai materi hukum yang rumit di sektor publik dan energi. Sekaligus menegaskan peran penting advokat dalam proses peradilan kasus korupsi.
Tidak disangkal, kepiawaiannya dalam menavigasi perbedaan regulasi dan kultur hukum antara kedua kota tersebut menjadikannya salah satu advokat paling dinamis.
Melalui dedikasi yang tak mengenal lelah dan penegakan prinsip integritas, Layung Purnomo tidak hanya memenangkan kasus, tetapi juga menjaga kehormatan profesi advokat sebagai pilar penting dalam penegakan supremasi hukum di Indonesia. (*)
