Dana Terlambat Cair, Satu Dapur MBG Pacitan Hentikan Aktivitas Sementara

19 September 2025 14:15 19 Sep 2025 14:15

Thumbnail Dana Terlambat Cair, Satu Dapur MBG Pacitan Hentikan Aktivitas Sementara
Papan nama dapur gizi mandiri di Pacitan yang tutup sementara akibat keterlambatan pencairan dana dari Badan Gizi Nasional (BGN), Jumat, 19 September 2025. (Foto: Al Ahmadi/Ketik)

KETIK, PACITAN – Satu dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Pacitan terpaksa berhenti beroperasi.

Penyebabnya, pencairan dana dari Badan Gizi Nasional (BGN) belum turun.

Koordinator Wilayah SPPG Kabupaten Pacitan, Listiana Asworo, membenarkan kondisi tersebut.

Ia mengungkapkan bahwa dapur MBG tersebut sejatinya sudah berjalan beberapa waktu, namun kini berhenti sementara.

“Hanya ada 1 SPPG yang berhenti beroperasi karena terkendala pencairan dana dari BGN,” ungkap Listiana kepada Ketik.com, Jumat, 19 September 2025.

Diketahui, mekanisme pencairan dana MBG dilakukan secara bertahap.

Proses dimulai dari pengajuan proposal operasional, diverifikasi oleh BGN, lalu dana ditransfer ke rekening mitra untuk melanjutkan aktivitas dapur.

Foto SPPG Yayasan Ar Rahman yang sementara dihentikan karena dana belum turun berlokasi di Jl. Ahmad Yani Pacitan, Jumat, 19 September 2025. (Foto: Al Ahmadi/Ketik)SPPG Yayasan Ar Rahman yang diduga sementara dihentikan karena dana belum turun. Berlokasi di Jl. Ahmad Yani Pacitan, Jumat, 19 September 2025. (Foto: Al Ahmadi/Ketik)

Biasanya, pencairan dilakukan di muka agar dapur bisa segera beroperasi. Namun, keterlambatan kali ini membuat satu dapur tidak dapat melanjutkan aktivitasnya.

"Akan segera berjalan kembali jika dana sudah masuk. Dapur-dapur lainnya aman semua dan tetap beroperasi," ungkapnya.

Program MBG sendiri tidak hanya berfokus pada pemenuhan gizi masyarakat, tetapi juga berdampak pada perekonomian lokal.

Setiap dapur mampu menyerap sekitar 47 tenaga kerja sesuai divisi masing-masing.

Adapun sasaran utama program ini meliputi peserta didik, ibu hamil, ibu menyusui, balita, serta para santri.

Data jumlah penerima manfaat terus berubah karena adanya dinamika lapangan, seperti perpindahan murid atau perubahan status ibu hamil menjadi ibu menyusui.

“Kalau target kami masih kompilasi dan data dinamis. Ada murid yang pindah atau masuk, ada bumil yang jadi ibu menyusui karena melahirkan, dan sebagainya,” tambahnya.

Sebagai informasi, jumlah penerima manfaat MBG di Pacitan naik dua kali lipat ketimbang bulan lalu.

Berdasarkan data Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) hingga September 2025, tercatat sebanyak 19.396 orang masuk dalam daftar penerima.(*)

Tombol Google News

Tags:

pacitan Program Makan Bergizi Gratis MBG SPPG Badan Gizi Nasional BGN dapur MBG pencairan dana Listiana Asworo gizi masyarakat ibu hamil Ibu Menyusui balita santri tenaga kerja lokal Program Sosial