KETIK, PALEMBANG – Video seorang siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 150 Palembang yang mengalami lebam di bagian mata viral di media sosial sejak Minggu 2 November 2025.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @virasoniaaaa itu, terlihat siswa berinisial F (kelas I C) dengan kondisi kedua bola mata tampak merah dan bengkak.
Unggahan tersebut sontak menyita perhatian warganet karena orang tua korban menuding bahwa sang anak dipukul oleh guru yang mengenakan cincin.
Menanggapi viralnya video tersebut, Kepala SDN 150 Palembang, Eka Octa Nugraha, memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa tidak ada tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pihak guru terhadap siswa tersebut.
“Kami sudah klarifikasi ke guru, wali kelas, dan seluruh teman sekelas F. Hasilnya, tidak ada kejadian pemukulan seperti yang ramai di media sosial,” tegas Eka kepada wartawan, Senin 3 November 2025.
Eka menjelaskan, kondisi mata F yang memerah sudah terlihat sejak siswa itu datang ke sekolah pada Senin 27 Oktober 2025. Guru yang bertugas bahkan sudah memperhatikan hal itu sebelum kegiatan belajar dimulai.
“Saat datang ke sekolah, matanya memang sudah merah. Saat dijemput, orang tuanya melihat kondisinya semakin parah lalu membawa ke puskesmas dan dirujuk ke RS Bunda,” jelasnya.
Pihak sekolah juga memastikan tidak ada guru yang mengenakan cincin saat mengajar, serta tidak ditemukan adanya perkelahian antar siswa di kelas tersebut.
“Guru bahkan meminta teman-teman F untuk jujur bila ada pertengkaran, tapi semua mengatakan tidak ada,” tambah Eka.
Eka menyebutkan pihaknya siap bekerja sama apabila kasus ini dibawa ke ranah hukum. “Kami akan kooperatif dan siap memberikan keterangan jika dilakukan penyelidikan,” ujarnya.
Pihak sekolah juga sudah meninjau rekaman CCTV, namun kamera hanya menjangkau area halaman belakang dan luar kelas, sehingga kegiatan di dalam kelas tidak terekam.
“Kami belum bisa memastikan apakah lebam itu terjadi di rumah atau di luar sekolah, karena waktu belajar siswa kelas satu hanya sampai pukul 09.45 WIB,” tutup Eka.
Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, orang tua siswa F belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan kekerasan tersebut.
Diketahui, anak tersebut telah menjalani visum di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang untuk memastikan penyebab luka pada kedua matanya. (*)
