KETIK, JAKARTA – Berita tentang Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Lumajang yang dicopot dari jabatannya menjadi yang paling populer pekan ini. Kemudian rotasi besar-besaran di Kejaksaan Tinggi Yogyakarta.
Selanjutnya adalah CFD di Kota Blitar yang menjadi sorotan karena ada dugaan sumbangan wajib Rp5 juta. Serta informasi seputar cuaca panas di Jombang, mengalahkan Surabaya.
Kampung Sawojajar di Balikpapan juga menjadi perhatian pembaca. Berikut 5 berita trending sepekan pilihan redaksi:
Terbukti melanggar disiplin Pegawai Negeri Sipil, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang YNB akhirnya dicopot dari jabatannya dan dijadikan staf di Kecamatan Kunir.
Sekda Lumajang Drs. Agus Triyono, M.Si ketika dikonfirmasi Ketik.com membenarkan adanya pencopotan itu dan telah ditunjuk Plt untuk mengisi jabatan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang.
Gerbong mutasi di tubuh Korps Adhyaksa kembali bergulir. Jaksa Agung ST Burhanuddin pada Senin, 13 Oktober 2025, menerbitkan dua Surat Keputusan (SK) yang merombak total struktur Kejaksaan Tinggi (Kejati) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Kejaksaan Negeri (Kejari) di wilayah tersebut.
Pergantian ini meliputi jabatan strategis, mulai dari Kepala Kejati (Kajati), Wakil Kepala Kejati (Wakajati), Asisten, Kepala Kejaksaan Negeri, hingga Koordinator.
Program Car Free Day (CFD) di Kota Blitar yang sejatinya digagas untuk mendorong gaya hidup sehat dan memperkuat interaksi sosial warga, kini justru menimbulkan kontroversi baru.
Di balik gegap gempita kegiatan mingguan tersebut, terselip dugaan adanya permintaan sumbangan hingga Rp5 juta per pekan kepada sejumlah pengusaha lokal.
https://ketik.com/berita/jombang-geser-surabaya-jadi-wilayah-terpanas-di-jawa-timur
Cuaca panas terik melanda sejumlah daerah di Jawa Timur, khususnya Jombang menjadi salah satu wilayah dengan suhu tertinggi mencapai 36,9 derajat celcius, pada Senin, 13 Oktober 2025.
Berdasarkan data stasiun KlimatologI BMKG Jawa Timur, pada Senin, 13 Oktober 2025, Jombang menjadi daerah terpanas di Jatim, mengalahkan panas Surabaya dan daerah lainnya.
Berawal dari Artono pada tahun medio 70-an. Pemuda asal Sawojajar Kota Malang itu awalnya tidak ada niatan merantau ke Balikpapan.
Bisa dikatakan dia lah orang Sawojajar pertama yang masuk ke Balikpapan. Awalnya Artono sering membantu salah seorang anggota TNI yang bertugas di Balikpapan.(*)