KETIK, HALMAHERA SELATAN – Siapa sangka, dari hobi beternak bebek, Mahfud, warga Desa Buton, Kecamatan Obi, kini sukses membudidayakan ikan koi dan nila. Semuanya bermula secara tak sengaja.
Awalnya, Mahfud hanya membuat kolam kecil untuk tempat anak bebek berenang. Duduk santai sambil menikmati rokok filternya, ia merasa bahagia melihat bebek-bebeknya bermain di air.
Hingga suatu musim hujan, ia melihat anak dan keponakannya menangkap ikan nila di saluran air depan rumah. Hasil tangkapan itu dimasukkan ke kolam bebek, dan sejak itu Mahfud mulai tertarik memelihara ikan.
“Saya lihat anak-anak senang sekali main air sambil bawa ikan nila, saya pikir, kenapa tidak sekalian saja saya pelihara,” kenang Mahfud sambil tersenyum.
Belajar dari Sesama Warga
Dari cerita teman, Mahfud mengetahui ada pembudidaya ikan bernama Mas Bambang di Desa Akegula. Ia pun datang berkunjung. Kebetulan, saat itu Mas Bambang sedang membuat kolam baru. Mahfud membantu dengan memberikan terpal, dan sebagai gantinya, ia mendapat bibit ikan koi dan nila merah.
“Mas Bambang kasih saya bibit koi dan nila merah, katanya coba saja pelihara. Dari situ saya mulai serius belajar,” ujarnya.
Beberapa bulan kemudian, Mahfud mengajak temannya, Albert yang merupakan CSR Harita Nikel, duduk santai di pondok dekat kolam. Bukannya memancing ikan untuk dimakan, Pak Albert justru memilih indukan koi jantan dan betina, lalu membantu mengawinkan keduanya. Hasilnya, kolam Mahfud kini dipenuhi ikan koi yang indah.
Disambut Mahasiswa KKN
Kisah ini makin seru ketika mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Nurul Hasan, Halmahera Selatan, datang berkunjung. Dipandu langsung oleh Mahfud, mereka membuat kolam ikan sebagai bagian dari program KKN.
Koordinator Desa KKN menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Desa Buton dan Pak Mahfud. “Kami disambut dengan baik, dan program KKN kami bisa terlaksana berkat dukungan beliau,” ungkapnya.
Dari Iseng Jadi Usaha
Kini, kolam Mahfud tak hanya menjadi tempat hiburan, tapi juga sumber penghasilan tambahan. “Saya tidak pernah sangka, dari kolam bebek bisa jadi usaha ikan hias,” kata Mafut.
Dari sekadar kolam bebek hingga menjadi usaha ikan hias, perjalanan Mahfud membuktikan bahwa rezeki kadang datang dari hal-hal tak terduga. (*)