Stabilisasi Harga Pangan Jadi Instrumen Kendali Inflasi di Halmahera Selatan

28 Desember 2025 14:49 28 Des 2025 14:49

Thumbnail Stabilisasi Harga Pangan Jadi Instrumen Kendali Inflasi di Halmahera Selatan
Wagub Sarbin Sehe, Bupati Bassam dan Wabup Helmi serta Sekda Safiun saat penyerahan paket Sembako di Desa Labuha Minggu 28 Desember 2025 (Foto: Mursal/Ketik.com)

KETIK, HALMAHERA SELATAN – Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) bersama Pemerintah Provinsi Maluku Utara mengubah skema pasar murah menjadi pasar gratis dalam kegiatan Gebyar Pangan Murah dan Gerakan Pangan Murah yang digelar di dua titik, Desa Tomori dan Desa Labuha, Minggu, 28 Desember 2025. 

Upaya terebut menjadi bagian dari langkah pemerintah daerah menjaga harga kebutuhan pokok tetap stabil sekaligus meredam inflasi menjelang akhir tahun.

Kegiatan ini turut dihadiri Wakil Bupati Halsel Helmi Umar Muchsin, Sekretaris Daerah Safiun Radjulan, Wakapolres, Dandim 1509 Labuha, para asisten, staf ahli, serta sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD.

Bupati Halsel Hasan Ali Bassam Kasuba mengatakan, kebijakan penggratisan paket pangan diambil agar intervensi pasar benar-benar dirasakan langsung oleh masyarakat, khususnya ibu-ibu rumah tangga sebagai pengelola utama kebutuhan dapur keluarga.

“Ini bentuk kolaborasi dan sinergitas pemerintah daerah. Pasar murah ini kami gratiskan agar betul-betul meringankan beban masyarakat, terutama para ibu-ibu di momen Natal dan Tahun Baru,” ujar Bassam di Desa Tomori.

Bassam menjelaskan, sebanyak 100 paket pangan disalurkan untuk Desa Tomori. Secara keseluruhan, distribusi di Halmahera Selatan mencapai sekitar 2.000 paket, dengan subsidi Rp50 ribu per paket sehingga warga tidak lagi dibebani biaya tebus.

“Kami berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Maluku Utara yang menjadikan Halmahera Selatan sebagai salah satu fokus gerakan pangan murah. Ini sinergi lintas daerah, dan kami berharap membawa kebahagiaan bagi masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Maluku Utara Sarbin Sehe menegaskan bahwa Gerakan Pangan Murah merupakan instrumen penting pemerintah daerah dalam pengendalian inflasi yang dimulai dari kebutuhan paling mendasar.

“Inflasi itu dimulai dari dapur. Karena itu, pangan menjadi fokus utama. Program ini kami gelar di kurang lebih 72 titik di Maluku Utara,” kata Sarbin.

Ia menjelaskan, sasaran program ditentukan berdasarkan pemetaan kesejahteraan dengan fokus desil satu hingga desil empat, sementara kelompok di atasnya tidak masuk skema bantuan. Jika disetarakan dengan harga pasar, nilai paket pangan mencapai sekitar Rp200 ribu per paket.

“Keluh kesah masyarakat harus dijawab dengan perbaikan sistem. Momentum Natal dan Idul Fitri menjadi waktu yang tepat agar emak-emak bisa tersenyum,” ujarnya.

Selain intervensi harga, Pemprov Maluku Utara juga membuka ruang tindak lanjut sektor lain di Halmahera Selatan, mulai dari pelabuhan perikanan, jembatan, hingga fasilitas olahraga. Dalam suasana kebersamaan lintas iman, Sarbin menutup sambutannya dengan pesan persaudaraan.

“Selamat Natal dan Tahun Baru. Kita semua bersaudara. Silaturahmi harus terus terjaga,” ucapnya.

Kegiatan Gebyar Pangan Murah dan Gerakan Pangan Murah ini merupakan program Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku Utara yang dilaksanakan bersama pemerintah kabupaten/kota. 

Di Halmahera Selatan, kebijakan penggratisan oleh Bupati memberi makna lebih luas: bukan sekadar menurunkan harga, tetapi menghadirkan kepedulian dan keberpihakan Pemerintah daerah di tengah kehidupan sehari-hari masyarakat.

Tombol Google News

Tags:

Inflasi Daerah Stabilisasi Harga Pangan Pemerintah Daerah Halsel Halmahera Selatan Maluku Utara Gerakan Pangan Murah Sarbin Sehe Bassam Kasuba Helmi Umar Muchsin