KETIK, BATU – Taman Rekreasi Selecta menawarkan Walking Tour untuk mengetahui sisi lain obyek wisata legendaris di Kota Batu tersebut. Hal itu untuk menguatkan nilai sejarah Selecta usai dinobatkan sebagai living Museum.
Melalui Walking Tour, Pengunjung diajak berjalan kaki menelusuri sejarah Selecta yang telah berdiri sejak tahun 1928. Perjalanan dimulai dari depan Loby Hotel Selecta yang merupakan bangunan awal yang didirikan Fransiscus Reyter De Wildt warga kebangsaan Belanda.
"Walking tour ini menawarkan wisata sejarah yang ada di Selecta. Selain berwisata tentunya pengunjung akan mendapatkan pengetahuan sejarah," kata Marketing Communication Taman Rekreasi Selecta, Andi Ervan pada Minggu 12 November 2025.
Usai dari Lobby Hotel, pengunjung diajak melanjutkan perjalanan ke Aula Hotel Selecta. Selain digunakan untuk berbagai acara, ditempat itu pula Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Selecta dilakukan.
Perjalanan setelah itu dilanjutkan ke kawasan de Brandarice Villa. Bangunan Ini juga merupakan bangunan kamar hotel berbentuk Bungalow yang dibangun oleh pendiri pertama.
Andi menyebutkan, Villa-villa ini menjadi satu kawasan dengan Villa Bima Shakti yang memiliki nilai historis kental dengan perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.
"Terdapat pula tanda patok titik Nol Selecta yang digagas langsung oleh Bung Karno sebagai simbolik dari titik awal kelahiran pariwisata pada masa modern," jelasnya.
Dari titik nol Selecta, pengunjung bisa melanjutkan perjalanan mendaki jalan berupa tangga batu menuju Villa Bima Shakti. Sebelum diubah namanya menjadi Villa Bima Shakti, bangunan tersebut masih bernama Villa De Brandarice. Karena sudah masuk Cagar Budaya, akhirnya Villa Bima Shakti kini tidak dapat sembarangan untuk digunakan pengunjung/tamu hotel.
"Meja kursi bekas tempat merenung. dan meja kursi bekas tempat favorit Bung Karno untuk menulis buku masih tertata rapih disana. Lengkap dengan foto dokumentasi kedatangan Soekarno saat sudah menjabat sebagai Presiden RI di tahun 1955," jelas Andi.
Perjalanan Walking tour kemudian menuju wahana permainan dan kolam di Taman Rekreasi Selecta. Menurut Andi kolam renang yang ada di Taman Rekreasi Selecta juga memiliki cerita unik tersendiri. Di samping memiliki papan luncur yang masih kokoh dari jaman Belanja hingga saat ini, Kolam renang Selecta dulu juga dibangun dengan standart Internasional yang terbaik se Hindia Belanda saat itu.
"Saat itu kolam renang Selecta pernah di pergunakan sebagai tempat Kejuaraan Olahraga Renang tingkat Dunia. Dokumentasinya masih rapi terpajang di salah satu sudut ruangan di Selecta ini," urainya.
Taman Rekreasi Selecta diresmikan sebagai Living Museum oleh Wakil Menteri Kebudayaan RI, Giring Ganesha, resmi pada, Sabtu, 8 November 2025.
Peresmian ini menjadi salah satu rangkaian Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2025, yang digelar pada 7–9 November di Malang Raya.
Direktur Utama Selecta, Sujud Hariadi, menegaskan bahwa konsep Living Museum berbeda dari museum konvensional. Bukan soal menampilkan artefak kaku di balik kaca, melainkan pengalaman yang membawa pengunjung menyelami suasana masa lalu secara nyata.
“Kami merawat bangunan-bangunan lama agar tetap hidup. Selecta sejak dulu adalah ruang piknik rakyat, ruang di mana orang kembali merasakan suasana dulu," urainya.
Taman Rekreasi Selecta yang berdiri sejak tahun 1928 di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, awalnya dibangun oleh warga Belanda bernama De Reyter De Wildt, sebagai tempat peristirahatan para bangsawan kolonial.
Setelah sempat hancur pada masa revolusi kemerdekaan, kawasan ini dibangun kembali oleh 47 tokoh masyarakat setempat pada tahun 1950 dan berkembang menjadi taman rekreasi komunal yang menjadi kebanggaan warga Kota Batu.
"Dengan ditetapkannya sebagai Living Museum, Selecta diharapkan menjadi ruang pembelajaran sejarah dan kebudayaan lokal, sekaligus simbol perjalanan pariwisata Kota Batu dari masa ke masa," ulas Sujud. (*)
