KETIK, PEKALONGAN – Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIA Pekalongan kembali menorehkan capaian positif melalui program pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Kepala Rutan Pekalongan, Nanang Adi Susanto, bersama Kasubsi Bimbingan Kegiatan, Eko Kurniawan, melaksanakan panen perdana telur ayam petelur di area brandgang Rutan, Jumat (31/10/2025).
Panen ini menjadi simbol keberhasilan awal dari program budidaya ayam petelur yang telah dijalankan sekitar satu bulan terakhir. Dari 15 ekor ayam yang dipelihara, Rutan berhasil memanen 25 butir telur. Saat ini ayam-ayam tersebut memasuki usia 18 bulan, yakni masa awal produktif untuk menghasilkan telur berkualitas.
Karutan Nanang menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan kemandirian agar warga binaan memiliki keterampilan praktis yang dapat menjadi bekal setelah bebas nanti.
“Budidaya ayam petelur ini kami arahkan agar WBP memiliki keterampilan beternak yang bermanfaat setelah bebas nanti. Selain untuk pemberdayaan, hasilnya juga dapat mendukung kebutuhan internal Rutan,” ujar Nanang.
Hasil panen telur nantinya akan dimanfaatkan untuk kebutuhan bahan makanan (BAMA) di dapur Rutan. Sebagian lainnya akan dipasarkan langsung kepada masyarakat. Langkah ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat kemandirian, tanggung jawab, dan jiwa wirausaha di kalangan warga binaan.
Nanang menilai, panen perdana ini menjadi momentum penting bagi jajaran Rutan Pekalongan untuk terus berinovasi dalam pembinaan.
“Hal ini dilakukan agar setiap warga binaan tidak hanya mendapatkan hukuman yang mendidik, tetapi juga peluang untuk bangkit dan berkontribusi positif setelah bebas nanti,” tuturnya.
Sementara itu, Kasubsi Bimbingan Kegiatan, Eko Kurniawan, menambahkan bahwa program budidaya ayam petelur juga merupakan bagian dari optimalisasi lahan brandgang Rutan. Selain peternakan, area tersebut dikembangkan untuk kegiatan pertanian dan perikanan, sehingga menjadi sarana pembinaan produktif yang terpadu.
“Kami terus berupaya menjadikan setiap sudut Rutan lebih bermanfaat. Kegiatan ini tidak hanya menghasilkan produk, tetapi juga nilai pendidikan kerja, kedisiplinan, dan tanggung jawab bagi warga binaan,” ujar Eko.
Menurutnya, program pembinaan semacam ini menjadi bentuk nyata dukungan Rutan Pekalongan terhadap program ketahanan pangan nasional, sekaligus mendukung visi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dalam menciptakan lembaga pemasyarakatan yang produktif, mandiri, dan berdaya guna.
“Dengan hasil panen perdana yang menggembirakan ini, kami berkomitmen untuk meningkatkan skala produksi serta menambah jumlah ayam petelur ke depan. Warga binaan juga akan mendapatkan pelatihan lanjutan dalam manajemen pakan, sanitasi kandang, dan pengelolaan hasil ternak agar bisa menerapkan ilmunya secara mandiri setelah bebas,” pungkas Eko. (*)
