Profesor ITS Turun Gunung, Bawa Sains ke Sekolah Pinggiran di Probolinggo

22 Agustus 2025 17:58 22 Agt 2025 17:58

Thumbnail Profesor ITS Turun Gunung, Bawa Sains ke Sekolah Pinggiran di Probolinggo
Prof.Agus Purwanto (paling kiri) menyerahkan teleskop ke Kepala Sekolah SMAN 1 Tiris. Husnul Khowatim. (Foto: Departemen Fisika ITS for Ketik.com)

KETIK, PROBOLINGGO – Jumat, 22 Agustus 2025 menjadi hari yang tak biasa bagi SMA Negeri 1 Tiris, Kabupaten Probolinggo. Sejak pagi, suasana sekolah yang terletak di kaki Gunung Argopuro itu terasa berbeda. 

Puluhan dosen dari Departemen Fisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya hadir membawa ilmu, teknologi, sekaligus semangat untuk berbagi dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas).

Hampir seluruh dosen dari departemen tersebut ikut serta, termasuk dua profesor senior, Prof. Dr. Darminto, M.Sc. dan Prof. Agus Purwanto, D.Sc.. 

Bagi siswa dan guru SMAN 1 Tiris, kesempatan ini menjadi pengalaman yang berharga, terlebih sekolah mereka adalah sekolah pinggiran di Kabupaten Probolinggo.

Dalam kegiatan ini, ITS menghadirkan enam jenis pelatihan aplikatif, di antaranya pemanfaatan fotoelastisitas dalam pembelajaran, praktik elektronika dasar, pengenalan energi terbarukan, penggunaan teleskop, pembuatan lensa sederhana, hingga pelatihan panel surya. Semua materi dirancang agar siswa dapat belajar sains secara langsung, tidak sekadar melalui teori di buku pelajaran.

Kepala SMAN 1 Tiris, Husnul Khowatim, S.Pd., menyampaikan apresiasi yang tinggi atas perhatian ITS. “Kami sangat berterima kasih kepada Departemen Fisika ITS yang telah berkenan berbagi ilmu dengan insan SMAN 1 Tiris ini. Kehadiran para profesor dan dosen ITS menjadi inspirasi bagi guru maupun siswa untuk terus berkembang,” tuturnya. 

Bahkan ITS tidak hanya berbagi ilmu tetapi juga menghibahkan teleskop dan seluruh peralatan yang didemokan untuk sekolah SMAN I Tiris. Pada kesempatan ini Prof. Agus Purwanto, juga memberi hadiah buku karyanya Ayat-Ayat Semesta kepada kepala sekolah.

Menariknya, kehadiran Ketua Program SMA Double Track Jawa Timur, M. Zainul Asrori, juga memberi kejutan tersendiri bagi guru di SMAN 1 Tiris. Pasalnya, sebagian baru mengetahui bahwa pria murah senyum itu ternyata juga dosen di Departemen Fisika ITS. Hal itu diungkapkan oleh Endang Rahmi, guru SMAN 1 Tiris.

“Saya baru tahu kalau Pak Asrori yang sering disebut sebagai ketua Double Track ternyata dosen Fisika ITS juga. Jadi terasa lebih dekat, dan kami makin yakin program ini memang didampingi langsung oleh yang tepat,” ujarnya antusias.

Kesan mendalam juga dirasakan oleh para siswa. Rizky, siswa kelas XI, mengaku terkesan setelah mencoba teleskop yang dibawa tim ITS.

“Rasanya luar biasa bisa menggunakan teleskop langsung. Biasanya hanya di buku, sekarang bisa dengan mata kepala sendiri. Jadi makin semangat belajar fisika,” ungkapnya.

Sementara itu, Laila, siswi kelas X, merasa pengalaman merakit rangkaian LED membuka wawasannya. “Ternyata gampang dan seru sekali. Kalau bisa ada lagi pelatihan seperti ini,” katanya sambil tersenyum.

Dalam kesempatan yang sama, M. Zainul Asrori, yang juga program director Digital Skills UNICEF-ITS ini menegaskan pentingnya kerja sama antara perguruan tinggi dengan sekolah menengah.

“SMA Double Track dirancang agar siswa tidak hanya kuat dalam akademik, tetapi juga memiliki keterampilan praktis. Kehadiran ITS hari ini menunjukkan bahwa sinergi antara sekolah dan perguruan tinggi itu penting,” jelasnya.

Melalui kegiatan Abmas ini, ITS menegaskan komitmennya untuk menghadirkan ilmu ke tengah masyarakat, menjembatani teori di kampus agar bisa ditularkan dan diaplikasikan di sekolah, bahkan di wilayah pinggiran sekalipun. 

Bagi warga SMAN 1 Tiris, hari itu akan selalu dikenang sebagai momen bersejarah ketika para profesor benar-benar 'turun gunung', membawa sains, teknologi dan inspirasi ke sekolah mereka. (*)

Tombol Google News

Tags:

Profesor ITS Turun Gunung SMA Negeri 1 Tiris Kabupaten Probolinggo SMA Double Track Institut Teknologi Sepuluh Nopember ITS