KETIK, PEKALONGAN – Momentum Milad ke-113 Muhammadiyah disambut khidmat oleh ribuan warga Persyarikatan di Kota Pekalongan melalui Apel Akbar Milad Muhammadiyah 2025 yang digelar di Stadion Hoegeng Kota Pekalongan, Selasa,.18 November 2025.
Pemkot Pekalongan juga hadir yang diwakili oleh Wawali Pekalongan Balgis Diab. Wawali memberikan apresiasi mendalam atas perjalanan panjang organisasi Islam modern terbesar di Indonesia ini dalam menebarkan dakwah yang mencerahkan dan memajukan peradaban bangsa.
Dalam sambutannya, Wawali Balgis menegaskan bahwa usia 113 tahun bukanlah sekadar angka, melainkan bukti konsistensi perjuangan Muhammadiyah sejak masa pendiriannya oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan.
"Lebih dari satu abad ini mencerminkan satu hal, bahwa Muhammadiyah telah dan terus membuktikan visi besarnya, yaitu menjadikan gerakan dakwah yang mencerahkan, tetapi sekaligus memajukan umat dan bangsanya,” ungkapnya.
Wawali Balgis mengulas kembali jejak awal kelahiran Muhammadiyah. Pada 1904, sepulang dari Makkah, KH. Ahmad Dahlan, ulama pembaharu dari Kauman Yogyakarta melihat kondisi masyarakat pribumi yang terpuruk oleh kemiskinan, kebodohan, dan ketidakberdayaan akibat kolonialisme.
Keprihatinan itu melahirkan gagasan besar tentang perlunya pembaruan pemahaman agama agar Islam menjadi kekuatan yang memerdekakan dan memajukan kehidupan umat.
Proses dialektika dan pertukaran gagasan Dahlan dengan para tokoh besar, seperti pendiri Budi Utomo, pimpinan Sarekat Islam H.O.S. Cokroaminoto, para aktivis pergerakan kiri, hingga sahabat pembaharu Islam lainnya, Syekh Ahmad Surkati, melahirkan konsep dakwah dan tajdid yang kuat.
Hingga akhirnya, pada 8 Zulhijah 1330 H atau 18 November 1912, Persyarikatan Muhammadiyah resmi berdiri dengan membawa semangat nasionalisme dan modernisasi.
“Dua semangat inilah yang kemudian mendorong Muhammadiyah tumbuh menjadi organisasi Islam modern terbesar di Indonesia dan bahkan di dunia,” lanjut Wawalkot Balgis.
Selama lebih dari seabad, Muhammadiyah dinilai berhasil membumikan gagasan dakwah sosial melalui amal usaha di bidang pendidikan, kesehatan, dan pelayanan masyarakat.
“Tidak kurang dari 170 perguruan tinggi, ribuan sekolah, ratusan rumah sakit dan klinik, serta lebih dari 1.000 panti asuhan telah dibangun. Ini merupakan prestasi yang sangat gemilang,” katanya.
Lembaga riset Center for Strategic and International Studies (CSIS) bahkan mencatat Muhammadiyah sebagai organisasi keagamaan terkaya nomor 4 di dunia dengan aset mencapai lebih dari Rp460 triliun.
Namun, Balgis mengingatkan bahwa, capaian besar ini tidak boleh melahirkan kesombongan.
"Sebaliknya, ini momentum untuk menjaga konsistensi semangat awal Muhammadiyah yakni mencerahkan dan memajukan umat serta bangsa,"tuturnya.
Ia juga menekankan pentingnya nilai berjam’ah yang tertanam dalam istilah Persyarikatan.
"Orang bijak mengatakan untuk bisa berjalan cepat, berjalanlah sendiri. Tetapi untuk berjalan jauh, bersyarikatlah,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pekalongan, H.M. Hasan Bisri, menyampaikan bahwa, perayaan Milad tahun ini berlangsung semarak dengan beberapa agenda besar yang melibatkan berbagai unsur.
“Alhamdulillah, hari ini tanggal 18 November 2025 kita merayakan Milad Muhammadiyah yang ke-113. Ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah semakin dewasa dan insyaallah semakin berkiprah,” ucapnya.
Ia menyebut, beberapa rangkaian kegiatan utama Milad Muhammadiyah tahun ini diantaranya seminar keibuan, takbir akbar, apel Milad Muhammadiyah, resepsi Milad, santunan untuk penyandang disabilitas dan kaum rentan, program bedah rumah, pembukaan Posko Bencana Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) selama satu bulan penuh
“Kegiatan-kegiatan ini memang sengaja kita satukan untuk menyambut Milad ke-113,” jelas Hasan Bisri.
Terkait pelaksanaan apel, Hasan Bisri menyampaikan bahwa, kegiatan tersebut diikuti oleh 1.000 peserta, terdiri dari perwakilan seluruh sekolah Muhammadiyah, Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), pengurus cabang, dan ranting. Jumlah peserta dibatasi karena keterbatasan lokasi.
Pada momentum Milad ini, PDM juga meresmikan Posko Bencana Muhammadiyah untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana yang mulai terjadi di berbagai wilayah.
“Itu bukan emergency response baru, sudah lama ada. Tetapi selama satu bulan ini kita buka posko resmi. Kita melihat bencana mulai bermunculan, jadi MDMC kita siapkan untuk siaga setiap saat. Setiap hari ada yang piket,” ujarnya.
Hasan Bisri berharap, agar Milad ke-113 menjadi titik penguat peran Muhammadiyah dalam pembangunan bangsa.
“Harapannya, dengan Milad ini Muhammadiyah semakin memberikan sumbangsih besar untuk memajukan dan menyejahterakan bangsa. Bahkan Muhammadiyah pusat sudah memiliki tim tanggap darurat tingkat internasional yang tersertifikasi. Ini menunjukkan betapa besar kontribusi Muhammadiyah bagi kemanusiaan," pungkasnya.(*)
