KETIK, JOMBANG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang terus berkomitmen melestarikan bahasa dan budaya daerah melalui penyelenggaraan Lomba Bahasa Jawa tingkat Sekolah Dasar. Kegiatan tahunan ini menjadi wadah bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan berbahasa, berkesenian, sekaligus memperkuat identitas budaya lokal.
Puluhan siswa dari berbagai SD di Kabupaten Jombang tampak antusias mengikuti berbagai kategori lomba yang sarat nuansa budaya Jawa, seperti pidato bahasa Jawa, macapat, mendongeng, drama tradisional, menyanyi keroncong, hingga fashion show busana adat. Acara berlangsung meriah dengan suasana penuh nilai-nilai kearifan lokal.
Kepala Disdikbud Jombang, Wor Windari, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata dukungan pemerintah daerah terhadap pelestarian bahasa daerah sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 19 Tahun 2014 tentang mata pelajaran bahasa daerah sebagai muatan lokal wajib.
“Lomba Bahasa Jawa ini kami selenggarakan sebagai pembinaan minat, bakat, dan kreativitas peserta didik. Harapannya, anak-anak tidak hanya bisa berbahasa Jawa, tetapi juga memahami nilai-nilai unggah-ungguh, sopan santun, dan tata krama yang menjadi bagian dari budaya kita,” ujar Wor Windari pada Senin, 10 November 2025.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Disdikbud Jombang, Rhendra Kusuma, menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana pembelajaran dan ekspresi diri bagi siswa.
“Lomba Bahasa Jawa bukan sekadar mencari pemenang, melainkan mengajarkan bagaimana siswa mencintai bahasa dan budaya daerahnya sendiri,” kata Rhendra.
Menurutnya, Lomba Bahasa Jawa tingkat SD di Jombang telah menjadi agenda rutin setiap tahun sebagai upaya membangun karakter pelajar yang berakar pada budaya lokal.
“Kami berharap semangat pelestarian bahasa daerah tidak berhenti di panggung lomba. Bahasa Jawa harus terus digunakan dalam keseharian pelajar, baik di sekolah maupun di rumah,” pungkasnya.
