KETIK, BITUNG – Aksi cepat Polres Bitung patut diacungi jempol, pasalnya mereka berhasil menggagalkan dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang hendak mengirim lima pemuda asal Bitung ke Kamboja.
Para pemuda itu dijebak dengan iming-iming pekerjaan bergaji tinggi oleh jaringan yang diduga terorganisir.
Kejadian ini terungkap saat Unit Opsnal dan Piket Sat Intelkam Polres Bitung menerima laporan pada Jumat dini hari, sekitar pukul 04.45 WITA. Informasi menyebutkan adanya sekelompok anak muda yang sedang bersiap diberangkatkan ke luar negeri secara ilegal.
"Setelah melakukan penyelidikan, kami mendapati bahwa para korban direkrut oleh seseorang yang mengaku bernama Alfa Dean Cainer melalui WhatsApp. Selanjutnya, mereka diarahkan menghubungi 'Koko R' lewat Telegram untuk pengurusan keberangkatan," ungkap Kapolres Bitung, AKBP Albert Zai kepada wartawan melalui Kasi Humas Iptu Abd Natip Anggai, Senin 7 Juli 2025.
Lima pemuda yang hampir jadi korban masing-masing berinisial ANB (24), SMR (20), AGR (19), CRK (19), dan CRS (17). Mereka dijanjikan akan dikirim melalui jalur Bitung–Gorontalo–Jakarta–Malaysia, sebelum tiba di Kamboja.
Untungnya, sebelum sempat diberangkatkan, polisi lebih dulu menggagalkan rencana tersebut. Seluruh korban diamankan dan diserahkan kembali kepada orang tua masing-masing setelah diberikan penjelasan.
“Kami langsung mengundang orang tua mereka. Ini bentuk tanggung jawab dan pencegahan terhadap praktik TPPO yang menyasar generasi muda,” tegas Anggai.
Rasa haru dan syukur terpancar dari para orang tua yang hampir kehilangan anak-anak mereka. Mereka mengaku lega dan berterima kasih kepada Polres Bitung atas tindakan cepat tersebut.
Polres Bitung saat ini terus mendalami kasus ini dan memburu para pelaku perekrutan. “Kami tidak akan berhenti sampai pelaku utama berhasil ditangkap dan diproses hukum,” pungkas Iptu Abd Natip Anggai. (*)
