KETIK, PEKALONGAN – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekalongan terus memperkuat program pembinaan kemandirian bagi warga binaan.
Pada Selasa 11 November 2025, Lapas Pekalongan menerima pesanan jahitan seragam sekolah sebanyak 150 pcs dari DMA Collection, yang seluruh proses pengerjaannya dilakukan oleh warga binaan di bengkel kerja konveksi dalam Lapas.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya nyata Lapas Pekalongan untuk membekali warga binaan dengan keterampilan produktif yang dapat menjadi modal saat mereka kembali ke masyarakat. Melalui pelatihan dan kegiatan kerja seperti menjahit, diharapkan warga binaan tidak hanya mengisi waktu dengan hal positif, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri serta semangat untuk mandiri secara ekonomi setelah bebas nanti.
Kepala Lapas Kelas IIA Pekalongan, Teguh Suroso, menegaskan bahwa kerja sama dengan pihak ketiga merupakan langkah strategis dalam memperluas kesempatan pembinaan dan menciptakan lapangan kerja bagi warga binaan di dalam lembaga.
“Kami terus membuka peluang kolaborasi dengan dunia usaha agar para warga binaan memiliki ruang untuk berkarya sekaligus memperoleh pengalaman kerja yang bernilai ekonomi. Ini sejalan dengan semangat restorative justice dan tujuan pemasyarakatan yang menekankan pada reintegrasi sosial,” jelas Kalapas Teguh.
Menurutnya, program konveksi di Lapas Pekalongan sudah berjalan cukup aktif dan telah menghasilkan berbagai produk seperti pakaian seragam, masker, hingga tas kain. Semua proses dilakukan di bawah pengawasan petugas pembinaan dan instruktur yang memastikan kualitas hasil jahitan sesuai standar mitra kerja.
"Selain memberikan pelatihan teknis menjahit, kegiatan ini juga membentuk etos kerja, disiplin, serta tanggung jawab bagi warga binaan. Melalui pengalaman langsung bekerja dengan sistem target dan pesanan nyata dari pihak luar, mereka belajar memahami nilai kerja keras dan ketelitian dalam proses produksi," terangnya.
Ia berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pembinaan di dua bidang utama, yaitu pembinaan kepribadian dan pembinaan kemandirian. Program seperti pelatihan konveksi, pertukangan, dan budidaya ikan menjadi bagian dari strategi untuk mencetak warga binaan yang produktif, berdaya saing, dan siap berkontribusi positif bagi masyarakat.
Melalui kerja sama dengan pihak luar seperti DMA Collection, diharapkan sinergi antara lembaga pemasyarakatan, dunia usaha, dan masyarakat dapat terus tumbuh. Kolaborasi ini bukan hanya memberi manfaat ekonomi, tetapi juga menjadi sarana nyata dalam membangun jembatan sosial antara warga binaan dengan dunia luar.
“Ke depan, kami ingin agar hasil karya warga binaan tidak hanya memenuhi pesanan mitra, tetapi juga bisa menjadi produk unggulan yang dikenal masyarakat luas,” tegasnya.
Salah satu warga binaan yang ikut dalam kegiatan konveksi berinisial A, mengungkapkan rasa syukurnya bisa mengikuti pembinaan tersebut.
“Saya senang diberi kesempatan untuk belajar menjahit dan ikut mengerjakan pesanan. Selain menambah pengalaman, Saya jadi punya keterampilan yang bisa dipakai nanti setelah bebas,” tutupnya dengan semangat. (*)
