Kasus Korupsi DPRD Kota Bitung Diduga Jadi Ajang Negosiasi, Ada Aktivis yang Berkhianat

29 September 2025 15:21 29 Sep 2025 15:21

Thumbnail Kasus Korupsi DPRD Kota Bitung Diduga Jadi Ajang Negosiasi, Ada Aktivis yang Berkhianat
Muzakir Polo Boven, aktivis kelompok Daratan Lembeh Bersatu saat memberikan keterangan kepada wartawan Senin 29 September 2025, di halaman kantor Walikota Bitung (Foto: Ist/ Dok Pribadi)

KETIK, BITUNG – Kasus dugaan korupsi perjalanan dinas (perjadin) di DPRD Kota Bitung kembali memantik sorotan. Kali ini, kritik keras datang dari kalangan aktivis sendiri. 

Muzakir Polo Boven, aktivis kelompok Daratan Lembeh Bersatu, menuding ada segelintir aktivis yang mencoba melakukan negosiasi dengan anggota dewan terkait kasus tersebut.

Pernyataan itu ia sampaikan kepada wartawan saat ditemui di bilangan Kantor Wali Kota Bitung, Senin 29 September 2025. Polo menilai tindakan tersebut mencederai semangat perjuangan rakyat dalam mengawal akuntabilitas publik.

“Ketika ramai-ramainya rakyat turun ke jalan demo tentang perjadin, ada beberapa aktivis yang coba bertemu dengan beberapa anggota DPRD yang diduga kuat terlibat,” ungkap Polo.

Menurutnya, sikap itu seolah-olah menjadikan isu korupsi sebagai objek tawar-menawar, bukan sebagai kejahatan serius yang harus ditindak tegas oleh aparat penegak hukum.

“Mungkin bagi mereka ini sikap yang terpuji, korupsi bisa dinegosiasi. Bagi saya, maaf, burung saja diberi makan Tuhan. Tapi mengkhianati perjuangan bersama bukanlah perbuatan yang terhormat. Maling teriak maling, miris,” tegasnya.

Kasus dugaan korupsi perjalanan dinas DPRD Bitung sendiri sudah lama mendapat sorotan masyarakat. Sejumlah demonstrasi digelar kelompok sipil untuk mendesak penegak hukum menindak para wakil rakyat yang diduga terlibat penyalahgunaan anggaran.

Namun, tudingan adanya aktivis yang justru mencoba melakukan pendekatan dengan anggota dewan menambah warna baru dalam polemik ini. Publik pun dihadapkan pada pertanyaan serius mengenai integritas gerakan sosial yang selama ini mengatasnamakan rakyat.

Polo menegaskan, perjuangan rakyat tidak boleh dikotori oleh kepentingan pribadi atau kelompok. Ia mendesak agar sesama aktivis tetap menjaga konsistensi, serta tidak menjadikan isu korupsi sebagai lahan untuk kepentingan sesaat.

“Kalau kita berjuang, mari berjuang sepenuh hati. Jangan gadaikan idealisme hanya demi kepentingan jangka pendek,” pungkasnya. (*) 

Tombol Google News

Tags:

Muzakir Polo Boven Aktivis kelompok Daratan Lembeh Bersatu Perjadin DPRD BITUNG