KETIK, SURABAYA – Di panggung podium, tampak dengan gagah seorang pria paruh baya, posisinya berada di tengah, memegang mikrofon, yang menandakan dia sedang memimpin jalannya suatu rapat.
Namanya Ahmad Basuki Babussalam, pria asal Kabupaten Magetan, yang dipercaya memimpin jalannya sidang pada gelaran Musyawarah Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur, 10 Desember 2025.
Tidak main-main, ia memandu ratusan peserta yang berasal dari pengurus Kwartir Daerah Jawa Timur maupun Kwartir Cabang 38 kabupaten/kota se-provinsi setempat.
Tata bahasa dan gaya memimpinnya pun menjadi sorotan positif dari peserta musda. Selain sudah tidak ada yang rasa canggung, cara penyampaiannya dengan menggunakan kalimat-kalimat lugas membuat para peserta seolah terhipnotis.
Tidak kaget memang, ini karena Basuki Babussalam adalah mantan anggota legislatif beberapa periode di kursi parlemen DPRD Jatim.
Cara bersidang dan bermusyawarah sudah menjadi makanannya sehari-hari. Pengalaman sidang paripurna, rapat dengar pendapat hingga rapat membuat peraturan daerah sudah "dikhatamkannya".
Belum lagi saat mudanya dulu yang dikenal sebagai aktivis kritis dan kerap menghadapi berbagai macam tantangan di lapangan.
Pengalamannya sebagai pengurus di organisasi kepemudaan, organisasi mahasiswa hingga partai politik membuatnya tetap tenang, namun lugas serta tegas.
Seperti yang diperlihatkannya saat memimpin agenda inti musda, yakni memilih seorang Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jatim masa bakti 2025-2030.
"Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, nama Kak Arum Sabil apakah kita sepakati untuk menjabat Kakwarda kembali? Setuju? Setuju? Setuju?," ucap Pimpinan Sidang Paripurna Pemilihan, Basuki Babussalam.
"Setuju...??," jawab kompak peserta Musda Pramuka Jatim.
Begitu salah satu gambaran yang terlihat saat memimpin acara inti atau puncaknya musda. Semua peserta larut, seolah terbawa gayanya memimpin. Ditambah tata kalimat-kalimat ucapannya yang konstruktif dan sistematis.
Tepat setelah peserta musda serentak mengucap "setuju", suara palu tiga kali ketukan terdengar. Sah sudah seorang HM Arum Sabil kembali menjadi orang nomor satu di Pramuka Jatim selama lima tahun mendatang.
Ditemui usai memimpin sidang, Basuki yang pernah duduk di kursi wakil rakyat DPRD Jatim memilih merendah. Ia justru memuji para peserta yang hebat, dinamis, kritis, namun tetap konstruktif.
"Pramuka itu organisasi sudah tertata, sistemnya bagus, programnya berjalan baik dan tak ada yang terlewatkan. Intinya proses musda lancar karena pesertanya bagus dan luar biasa," katanya.
"Ditambah lagi Kak Arum Sabil yang orangnya sangat hebat. Jadi, bukan perkara sulit memimpin jalannya sidang," tambah Basuki yang saat ini juga bergelar doktor tersebut.
Ia tidak lupa berucap syukur kepada Allah SWT yang telah memudahkan jalannya agenda demi agenda Musda Pramuka Jatim sehingga bisa berakhir sesuai harapan bersama.
Aktivis
Sepak terjang Basuki Babussalam dalam dunia organisasi sudah tak perlu diragukan. Sejak masa SMA dia pernah menjadi Ketua OSIS SMU Kawung 1 Surabaya, hingga pernah menjadi Sekretaris Dewan Kerja Daerah (DKD) Pramuka Penegak Pandega Jawa Timur, dan sempat menjadi koordinator Ikatan Penulis Remaja Surabaya.
Basuki juga tercatat pernah terlibat aktif sebagai pengurus di Dewan Kesenian Jawa Timur, hingga pengurus PW Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur periode 2000-2004.
Tak hanya itu, ia adalah sosok akademisi dan intelektual. Dia adalah salah seorang pengajar di Universitas Muhammadiyah.
Di dunia penulisan, setidaknya empat judul buku telah dia terbitkan, baik sebagai penulis maupun editor. Rinciannya, buku berjudul Membangun Rumah Tuhan (2001), Melati di Taman Bangsa (2002), Dinamika Kaum Muda Muhammadiyah (2002) serta Melejitkan Potensi Anak (2005).
Di dunia politik, Basuki yang sejak semula memutuskan bergabung dengan PAN, juga dikenal sebagai salah seorang inisiator berdirinya Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN) di Jawa Timur.
Tahun 2008 melalui mekanisme pergantian antar waktu (PAW), Basuki menjadi anggota DPRD Jawa Timur menggantikan Suli Daim, yang kemudian Basuki terpilih kembali untuk periode 2009-2014, 2014-2019, hingga 2019-2024.
Dalam kontestasi Pemilu 14 Februari 2024, Basuki mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari Dapil Jawa Timur IX yang mencakup Ponorogo, Pacitan, Ngawi, Trenggalek dan Magetan. Namun, takdir belum berpihak. Basuki gagal melenggang ke Senayan.
Basuki lalu memutuskan untuk melanjutkan ikhtiar politiknya, maju mendampingi Hergunadi dalam Pilkada Magetan pada 27 November 2024, namun juga bernasib sama, belum takdirnya saat itu menerima amanah sebagai orang nomor dua di Pemerintah Kabupaten Magetan. (*)
