KETIK, PACITAN – Musisi Akhadi Wira Satriaji atau Kaka Slank turut meramaikan Festival Mangrove Jawa Timur ke-9 yang digelar di Alun-alun Pacitan, Senin, 22 Desember 2025.
Kehadiran vokalis grup band Slank tersebut menjadi daya tarik tersendiri di tengah rangkaian kegiatan kampanye pelestarian lingkungan pesisir.
Kaka Slank tampil dengan format solo gitar akustik, membawakan sejumlah lagu bernuansa alam dan kepedulian sosial.
Penampilannya disambut antusias ratusan pengunjung yang memadati area festival sejak siang hari.
Di sela kegiatan, Kaka menyampaikan bahwa keterlibatannya dalam Festival Mangrove Jawa Timur merupakan bentuk dukungan nyata terhadap gerakan pelestarian lingkungan.
“Lingkungan itu tanggung jawab bersama. Lewat musik, saya ingin mengajak masyarakat untuk lebih peduli, terutama menjaga alam pesisir seperti mangrove,” ujar Kaka.
Menurutnya, mangrove memiliki peran penting sebagai benteng alami wilayah pantai, sekaligus sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar.
Karena itu, upaya menjaga dan merawat mangrove perlu melibatkan banyak pihak, termasuk seniman dan generasi muda.
Festival Mangrove Jawa Timur ke-9 sendiri merupakan bagian dari kunjungan kerja Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ke Kabupaten Pacitan.
Kegiatan ini mengusung pesan dedikasi untuk Ibu Pertiwi, bertepatan dengan peringatan Hari Ibu.
Selain penampilan Kaka Slank, festival dimeriahkan berbagai agenda lain, mulai dari penampilan D’Wana Band Lestari Hutanku, fashion show batik organik berbahan pewarna mangrove, pameran hilirisasi pengelolaan ekosistem mangrove, hingga layanan pengobatan gratis bagi masyarakat.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa pelibatan figur publik seperti Kaka Slank diharapkan mampu memperluas jangkauan pesan pelestarian lingkungan kepada masyarakat.
“Kegiatan ini mengajak semua unsur untuk ikut menjaga alam. Musik menjadi salah satu cara untuk mengkampanyekan ke masyarakat,” ujarnya.
Festival Mangrove Jawa Timur ke-9 menjadi momentum kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan seniman dalam menjaga kelestarian lingkungan pesisir, sekaligus memperkuat kesadaran publik akan pentingnya mangrove bagi keberlanjutan ekosistem.(*)
