KIP Menembus Batas #14 (Kaleidoskop 2025)

Urip Iku Urup! Sedekah Oksigan dan Kampanye Pohon Hidup ala Khofifah Demi Manfaat Berkepanjangan

27 Desember 2025 10:08 27 Des 2025 10:08

Thumbnail Urip Iku Urup! Sedekah Oksigan dan Kampanye Pohon Hidup ala Khofifah Demi Manfaat Berkepanjangan
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menanam pohon di Bumi Perkemahan Glagah Arum, Desa Kandangtepus, Kec. Senduro, Kabupaten Lumajang pada Jumat, 12 Desember 2025. (Foto: Biro Adpim Setdaprov Jatim)

KETIK, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengampanyekan kebiasaan mengirim papan bunga sebagai ucapan saat even atau seremoni dikonversi menjadi pohon hidup.

"Sehingga hidup itu menghidupkan, urip gawe urup," ujar Khofifah dalam setiap kesempatan di sela kegiatannya di berbagai daerah.

Orang nomor satu di Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu juga ingin kebiasaan menanam pohon diberlakukan tak hanya pada seremoni Hari Menanam Pohon Nasional, namun di berbagai kesempatan.

"Pohon apapun. Walau memang saya lebih sering mengajak menanam mangrove karena mangrove bisa menyerap karbon dioksida lima kali lebih banyak dari yang lain," lanjutnya.

Ia sendiri mengaku kebiasaan menanam pohon telah dilakukan bersama keluarga sejak puluhan tahun lalu, atau tepatnya sejak tahun 1991.

Gubernur Khofifah menyebut bahwa kegiatan penanaman pohon juga bisa menjadi bagian mitigasi kebencanaan di wilayah-wilayah yang terkonfirmasi rawan bencana. 

Hal ini sejalan dengan misi Jatim Lestari, yaitu Jatim terus memperkuat kualitas Daerah Aliran Sungai melalui penyediaan bibit dan gerakan penanaman pohon. Ini merupakan langkah strategis untuk menekan risiko bencana hidrometeorologi.

Gubernur mengimbau masyarakat selalu siap dan waspada di tengah ancaman bencana Hidrometeorologi dan berpesan agar masyarakat rutin mengupdate terhadap berbagai warning dari BMKG maupun pihak-pihak lain. 

Dengan kerja keras bersama yang lebih masif ini, Khofifah meyakini akan bisa memenuhi target nasional guna mencapai Indonesia Net Zero Emission 2060. Bahkan bisa dipercepat di 2050.

Gubernur Khofifah juga berkomitmen mendukung Kelompok Tani Hutan (KTH) sebagai upaya hilirisasi komoditas agar memperoleh nilai tambah optimal.

Sebagai hasilnya, pada tahun 2025 hingga tanggal 11 Desember pukul 15.00 WIB, catatan NTE KTH Jatim masih yang tertinggi secara nasional dengan catatan sebesar Rp1.611.019.875.298 atau setara dengan 48,29 persen NTE Nasional sebesar Rp3.336.417.088.760.

Momen ini, kata dia, menjadi wujud komitmen dan sinergitas Pemprov Jatim bersama seluruh elemen untuk terus cinta alam agar tercipta daya dukung alam dan lingkungan.

Komitmen Pemprov Jatim dalam memberikan daya dukung alam dan lingkungan disebut Khofifah juga mendapat dukungan dari berbagai pihak luar.

Salah satunya melalui RISING Fellowship antara Pemerintah Indonesia dan Singapura terkait Carbon Captured, Carbon Trading dan Carbon Credit. 

"Apa yang diharapkan adalah apa yang kita tanam akan menjadi amal jariyah bagi kita dan yang lain. Atau bisa disebut Sedekah Oksigen yang paling alami dan bisa kita lakukan bersama-sama," ucapnya.

Foto Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di sela kegiatan menanam mangrove di Watumejo Mangrove Park Pacitan, Senin, 22 Desember 2025. (Foto: Fiqih Arfani/ketik.com)Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di sela kegiatan menanam mangrove di Watumejo Mangrove Park Pacitan, Senin, 22 Desember 2025. (Foto: Fiqih Arfani/ketik.com)

Padukan Solidaritas Sosial dan Pelestarian Lingkungan

Solidaritas sosial dan kepedulian terhadap lingkungan merupakan dua nilai yang tidak terpisahkan dalam membangun masyarakat yang berdaya, tangguh, dan berkelanjutan.

Pemprov Jawa Timur mengintegrasikan HKSN dengan kampanye pelestarian lingkungan Tanam Siram, sebagai simbol bahwa kepedulian terhadap sesama harus berjalan seiring dengan tanggung jawab menjaga alam.

Sejalan dengan semangat solidaritas, Gubernur Khofifah menekankan pentingnya menanamkan kepedulian terhadap lingkungan.

Menurutnya, integrasi dengan kampanye Tanam Siram merupakan wujud kesadaran kolektif bahwa kesejahteraan sosial dan kelestarian alam saling berkaitan.

“Menanam saja tidak cukup. Kita harus merawat dan menyiraminya hingga tumbuh dan memberi manfaat," tuturnya.

Setiap pohon yang ditanam hari ini adalah harapan bagi generasi mendatang, dan setiap tetes air yang disiramkan adalah doa agar bumi tetap lestari dan terhindar dari bencana.

Fubernur Khofifah juga memaparkan capaian pembangunan sosial Jawa Timur yang menunjukkan tren positif. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Timur tahun 2025 tercatat mencapai 76,13, sementara angka kemiskinan menurun menjadi 9,50 persen pada Maret 2025. 

Meski demikian, dengan jumlah penduduk lebih dari 42 juta jiwa, masih terdapat sekitar 3,876 juta warga yang membutuhkan pendampingan dan pemberdayaan secara berkelanjutan.

Ia Khofifah mengajak seluruh pilar sosial, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan, dan masyarakat luas untuk terus memperkuat solidaritas sosial, menumbuhkan semangat gotong royong, serta meningkatkan kepedulian terhadap pelestarian lingkungan sebagai bagian dari ikhtiar bersama menuju Indonesia Emas 2045.

 

Apresiasi dari Kaka Slank

Vokalis Band Slank, Kaka, memuji Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang mengajak kebiasaan mengirim papan karangan bunga diganti dengan pohon hidup.

"Super keren dan top ibu (Khofifah) kita ini," ucapnya dalam salah satu kesempatan menanam mangrove di Watumejo Mangrove Park Pacitan akhir Desember 2025.

Menurut dia, ajakan kepada warga agar mengganti kebiasaan mengirim papan bunga dengan memberikan pohon hidup yang lebih bermanfaat jangka panjang.

Langkah tersebut harus didukung dan setuju dengan ajakan Gubernur Khofifah. Bahkan, vokalis berambut keriting itu mengaku saat ini sedang membiasakan memberi pohon hidup sebagai kado ucapan selamat kepada rekannya.

"Aku biasakan sekarang memberi pohon ke teman, bukan barang seperti dulu. Kalau teman-teman Slank, seperti Bimbim dan Abdi, aku beri pohon apa saja," ucap dia.

Kaka juga menyarankan kepada anak-anak muda Gen Z untuk mengenal mengrove, termasuk mempelajari manfaatnya.

"Dalam hal ini, mangrove harus menjadi pengetahuan dan diserap oleh anak-anak muda Gen Z bahwa pohon itu betapa sangat-sangat penting," ucapnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Khofifah Kaleidoskop menembus batas Kaka Slank Slank Gubernur jatim pohon hidup mangrove