KETIK, PACITAN – Momentum Hari Santri Nasional (HSN), Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pacitan, Heru Wiwoho Supadi Putra, mengajak masyarakat untuk meneladani nilai-nilai luhur pesantren melalui santri.
Menurut Heru, santri tak hanya berperan dalam sejarah perjuangan kemerdekaan, tetapi juga memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga moral, persaudaraan, dan keutuhan bangsa di era modern.
“Santri harus menjadi perekat persatuan, membawa keteduhan di tengah perbedaan, dan menjadi teladan dalam kehidupan bermasyarakat. Hari Santri bukan sekadar perayaan, tetapi refleksi peran santri dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan,” ujarnya, Senin, 20 Oktober 2025.
Ia menyebutkan, penetapan Hari Santri oleh Presiden Joko Widodo pada 22 Oktober 2015 merupakan bentuk penghargaan terhadap kontribusi besar ulama dan santri.
Terutama sejak dikeluarkannya Resolusi Jihad oleh KH. Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945 yang menjadi pemantik perlawanan rakyat hingga lahirnya peristiwa heroik 10 November di Surabaya.
Lebih dari itu, kata Heru, pesantren telah menjadi lembaga yang membentuk karakter bangsa melalui pendidikan akhlak dan adab.
“Pesantren mengajarkan keseimbangan antara ilmu dan moral. Santri dibentuk untuk berilmu, berakhlak, dan beradab. Nilai-nilai seperti yang tertuang dalam budaya pesantren menjadi fondasi penting dalam kehidupan berbangsa,” jelasnya.
Heru juga menyinggung pentingnya menjaga marwah pesantren di tengah arus pemberitaan negatif yang terkadang menyesatkan persepsi publik.
Ia menilai, pesantren sejatinya adalah ruang pembentukan karakter dan moral, bukan tempat feodalisme seperti yang sempat digambarkan dalam sebuah tayangan televisi nasional.
“Kita perlu meluruskan pandangan itu. Pesantren adalah tempat lahirnya generasi berilmu dan beradab, bukan lembaga yang menanamkan jarak sosial. Karena itu, santri harus tetap menunjukkan keteladanan dan karya nyata yang membanggakan,” tutur Heru.
Ia mengajak seluruh santri untuk terus berkontribusi melalui tindakan positif, menjaga kerukunan, serta memperkuat nilai-nilai cinta tanah air
“Santri harus tetap menjadi pelopor dalam menjaga persatuan bangsa. NKRI adalah harga mati. Mari kita jadikan Hari Santri sebagai momentum untuk menebar semangat kebersamaan dan pengabdian bagi negeri,” pungkasnnya.(*)