Festival Literasi 2025, Bupati Rijanto: Cahaya di Tengah Derasnya Arus Informasi

11 November 2025 21:30 11 Nov 2025 21:30

Thumbnail Festival Literasi 2025, Bupati Rijanto: Cahaya di Tengah Derasnya Arus Informasi
Festival Literasi Kabupaten Blitar Tahun 2025 resmi dibuka oleh Bupati Blitar, Drs. H. Rijanto, Selasa 11 November 2025. (Foto: Favan/Ketik.com)

KETIK, BLITAR – Halaman Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Blitar, Selasa 11 November 2025, mendadak jadi lautan kata dan ide.

Spanduk bertuliskan “Literasi Maju, Kabupaten Blitar Berdaya dan Berjaya” berkibar di antara tenda-tenda pameran buku, panggung puisi, hingga sudut baca anak-anak. Di sinilah, Festival Literasi Kabupaten Blitar Tahun 2025 resmi dibuka oleh Bupati Blitar, Drs. H. Rijanto.

Festival ini bukan sekadar acara seremonial tahunan. Ia lebih mirip “pesta akal sehat”—tempat pegiat literasi, pelajar, komunitas baca, hingga masyarakat umum berbagi semangat menulis, membaca, dan berpikir kritis di tengah derasnya arus informasi digital.

Dalam sambutannya, Bupati Rijanto mengingatkan bahwa makna literasi telah jauh melampaui sekadar membaca dan menulis.

“Literasi bukan hanya tentang bisa membaca atau menulis, tetapi tentang kemampuan memahami, menilai, dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa,” katanya dengan nada tegas namun penuh semangat.

Ia menilai, di era media sosial yang serba cepat, pegiat literasi adalah penjaga nalar publik.

“Kita butuh orang-orang yang bisa menuntun, bukan sekadar mengikuti arus. Di sinilah pentingnya literasi—menjadi penerang di tengah derasnya informasi yang kadang menyesatkan,” ujarnya.

Festival yang digelar selama tiga hari, 11–13 November 2025 ini dirancang bukan sekadar lomba atau pameran. Ada parade puisi, dongeng dan pantomim untuk anak-anak, membaca nyaring, serasehan literasi, hingga ekspose naskah kuno yang menghimpun warisan tulisan dari berbagai desa di Kabupaten Blitar.

Termasuk pula Speak Up Literasi bersama Duta Baca Jawa Timur dan gelaran pasar murah sembako bagi masyarakat.

Semua kegiatan ini, menurut Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Blitar, Dr. Jumali adalah bentuk nyata dari misi besar: membangun ekosistem literasi yang berkelanjutan.

“Festival Literasi bukan sekadar hiburan edukatif, tetapi langkah konkret untuk membangun manusia Blitar yang cerdas, kreatif, dan berbudaya literasi,” ujarnya.

Jumali juga menegaskan, dasar pelaksanaan kegiatan ini mengacu pada berbagai regulasi, termasuk Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan hingga Peraturan Bupati Blitar Nomor 57 Tahun 2025.

Kegiatan ini dibiayai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik 2025, sebagai bukti komitmen Pemkab Blitar untuk memperkuat gerakan literasi di seluruh lini masyarakat.

Namun di balik laporan resmi itu, Jumali sempat menyampaikan pesan yang menggugah.

“Sebesar apapun gedung yang kita bangun, semulus apapun jalan yang kita buat, tak akan berarti bila masyarakat masih terbelenggu kebodohan dan ketertinggalan. Pembangunan sejati harus menempatkan manusia sebagai pusatnya,” tuturnya.

Festival Literasi tahun ini menjadi momentum yang menegaskan arah pembangunan Kabupaten Blitar—bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga soal membangun akal, karakter, dan jiwa masyarakatnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Rijanto literasi Djumali perpustakaan Blitar Kabupaten Blitar