Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Unitri, Prof Amir Hamzah Jawab Tantangan Logam Berat Terhadap Bahan Pangan Bergizi

23 Agustus 2025 14:21 23 Agt 2025 14:21

Thumbnail Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Unitri, Prof Amir Hamzah Jawab Tantangan Logam Berat Terhadap Bahan Pangan Bergizi
Prof Amir Hamzah, Guru Besar di bidang Restorasi dan Remediasi Tanah yang dikukuhkan oleh Unitri. (Foto: Lutfia/Ketik)

KETIK, MALANG – Universitas Tribhuwana Tungga Dewi (Unitri) telah mengukuhkan Guru Besar baru di bidang Restorasi dan Remediasi Tanah, yakni Prof Amir Hamzah. Ia mencoba untuk menjawab tantangan tingginya kandungan logam berat dalam tanah pertanian.

Menurutnya tanah yang telah terkandung logam berat dengan kadar tinggi, dapat berpengaruh pada gizi bahan pangan yang ditanam. Untuk itu diperlukan upaya remediasi atau mengurangi kadar logam berat yang ada.

"Tentang bagaimana untuk meremidiasi, membersihkan, mengurangi logam berat yang ada di tanah. Sehingga tanaman yang tumbuh di sana, kalau kita konsumsi juga aman," ujarnya, Sabtu 23 Agustus 2025.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membersihkan logam berat dalam tanah ialah dengan memanfaatkan tanaman lokal yang ada di sekitar lahan pertanian. Upaya tersebut telah ia terapkan selama 4 tahun, salah satunya di lahan milik petani sayur di Kota Batu.

"Agar tanah bisa kembali pulih, kita mengedukasi petani. Sebelum menanam padi, tanaman pangan, sebaiknya tanam rumput tertentu. Setelah diserap, panen, buang, kemudian baru ditanami tanaman pangan. Kalau sudah begitu, dipastikan logam berat di dalam tanah sudah turun," jelasnya.

Tingginya kandungan logam berat dalam tanah, banyak dijumpai pada lahan pertanian yang dekat dengan tambang. Selain itu, pada pertanian yang banyak bergantung pada pupuk, serta pestisida.

Menurut Prof Amir, riset yang dilakukan sejalan dengan program pemerintah khususnya terkait Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Kalau tanaman tumbuh di tanah yang tercemar, kan tidak mungkin bergizi, itu yang jadi problem. Ini paralel dengan prgram pemerintah, bagaimana kita berupaya untuk mengendalikan logam berat di tanah sehingga pangan yang dikonsumsi aman," tegasnya.

Sementara itu, Rektor Unitri Prof Eko Handayanto turut mengapresiasi capaian dari Prof Amir. Hal tersebut dapat memacu dosen lainnya agar dapat segera mengurus jabatan akademik dan bisa menjadi Guru Besar.

"Kami senang dan bersyukur sekali bahwa kami bertambah guru besarnya, yang asli Unitri ada 4 orang. Kebetulan bidangnya masih di pertanian. Ini bisa memacu dosen lain untuk segera mengurus jabatan akademiknya," ujarnya.

Menurutnya, dengan penambahan guru besar, dapat mempermudah peningkatan nilai akreditasi. Ia juga berharap guru besar yang dihasilkan di Unitri dapat berdampak dan memberikan manfaat kepada masyarakat.

"Kalau kita semakin banyak Profesor, nilai akreditasi lebih mudah dinaikkan. Harapannya bisa berdampak yang baik pada lingkungan dan sekitar, apa yang dikerjakan ada manfaatnya," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Guru Besar Unitri Restorasi dan Remediasi Tanah Prof Amir Hamzah Logam berat  ‎