Bupati Bandung Siapkan Penyertaan Modal Rp10 Miliar untuk 100 KDMP dari APBD 2026

16 Oktober 2025 17:56 16 Okt 2025 17:56

Thumbnail Bupati Bandung Siapkan Penyertaan Modal Rp10 Miliar untuk 100 KDMP dari APBD 2026
Bupati Bandung Dadang Supriatna saat Roadshow Konsolidasi KDMP di Aula Kec Cicalengka, Rabu (15/10/25).(Foto:Iwa/Ketik)

KETIK, BANDUNG – Bupati Bandung Dadang Supriatna akan menyiapkan penyertaan modal bagi 100 Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) yang sudah beroperasi, dengan total dana mencapai Rp10 miliar dari APBD 2026. 

"Penyertaan modal sebesar Rp10 miliar itu bagi 100 unit Koperasi Desa Merah Putih atau KDMP yang sudah aktif dan berjalan, masing-masing bakal menerima minimal Rp100 juta," kata Bupati Bandung saat Roadshow Konsolidasi KDMP di Aula Kecamatan Cicalengka, Rabu 15 Oktober 2025.

Menurut Kang DS, perbedaan koperasi umum dan KDMP adalah di dalam KDMP sudah ada instruksi. Termasuk surat dari Menteri Keuangan yang meminta Bank Himbara wajib memberikan pembiayaan kepada Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. 

"Bagaimana Bank Himbara memberikan pinjaman, tergantung kesiapan koperasinya," kata Kang DS. 

Ia juga mengungkapkankan setelah roadshow ke tiap kecamatan ini, dirinya akan melanjutkan roadshow ke masing-masing desa hingga dusun. Kemudian para ketua RW dan RT diundang. 

"Saya turun langsung dalam roadshow ini untuk mengetahui desa mana yang sudah berjalan dan belum berjalan. Kenapa tidak berjalan? Ada hambatan apa? Kenapa saya turun langsung, karena saya ditunjuk selaku Ketua Satgas KDMP di Kabupaten Bandung berdasarkan Iinstruksi Presiden," kata dia. 

Dikatakannya, KMP ini banyak manfaatnya kalau benar menjalankannya, yaitu bisa mendapat ada deviden atau pendapatan tambahan untuk APBDes desa masing-masing.

"Sebaliknya, pengurus KMP gagal menjalankan operasionalnya akan berdampak pada anggaran dana desa dari pemerintah pusat," jelasnya. 

Kang DS menjelaskan untuk saat ini bagaimana solusinya KMP ini punya modal awal. Dia bilang boleh menggunakan ADPD (Alokasi Dana Perimbangan Desa). Contohnya KDMP Pulosari Kecamatan Pangalengan yang sudah berjalan. Omzet KDMP Pulosari sudah mencapai puluhan miliar rupiah. Pendapatannya atau SHU (Sisa Hasil Usaha)-nya Rp2,9 miliar, sekitar Rp400 juta untuk pendapatan desa pada setiap tahunnya. 

"Masyarakat bisa produktif usaha. Suplai tidak usaha khawatir, karena saya bisa kerja sama antar kabupaten kota se-Jawa Barat, bahkan se-Indonesia karena saya sebagai Ketua Harian APKASI. KMP di Kabupaten Bandung bisa bekerjasama dengan KMP di luar Jawa Barat, karena kita tak punya komoditas lainnya. Sebaliknya, hasil pertanian kita bisa dijual ke Karawang, Brebes dan daerah lainnya, bahkan bisa dijual ke Kalimantan. Hasil pertanian sangat dipentingkan dan sangat diutamakan," tuturnya. 

Kang DS mengatakan uang yang beredar di masyarakat dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung yang mencapai Rp5,4 triliun pertahun, akan berdampak pada PDB (Produk Domestik Bruto), berdampak pada PDRB (Produk Domestik Regional Bruto), dan berdampak juga terhadap laju pertumbuhan ekonomi. 

"Berdampak juga terhadap daya beli. Dengan program ini, kami yakin daya beli masyarakat Kabupaten Bandung akan lebih meningkat," kata Kang DS.

Roadshow KDMP Bupati Bandung dari Cicalengka selanjutnya menuku Aula Kecamatan Paseh, yang diikuti berbagai unsur dari Kecamatan Paseh dan Cikancung.Kemudian roadshow di titik ketiga dilaksanakan di Aula Kecamatan Pacet, yang diikuti para unsur di Kecamatan Pacet dan Kertasari.

Roadshow KDMP yang dilaksanakan Bupati Kang DS di Kecamatan Pacet dan Kertasari ini merupakan yang terakhir dari 31 kecamatan Kabupaten Bandung. Selanjutnya, Kang DS berencana melaksanakan roadshow KDMP ke desa-desa maupun kelurahan hingga ke dusun untuk memastikan operasional KDMP.(*)

Tombol Google News

Tags:

Koperasi Merah Putih KDMP BUPATI BANDUNG DADANG SUPRIATNA kang ds koperasi MBG