Amazon PHK 14.000 Karyawan, Imbas Peningkatan Penggunaan AI

29 Oktober 2025 13:30 29 Okt 2025 13:30

Thumbnail Amazon PHK 14.000 Karyawan, Imbas Peningkatan Penggunaan AI
Logo Amazon (Foto: website Amazon)

KETIK, SURABAYA – Amazon mengonfirmasi rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 14.000 karyawan korporat, sebagai bagian dari upaya mengoptimalkan penggunaan kecerdasan buatan (AI) agar operasi perusahaan lebih efisien.

Langkah ini disampaikan pada Selasa, 28 Oktober, setelah sebelumnya Amazon sempat berencana merumahkan hingga 30.000 karyawan.

Wakil Direktur Utama Senior Amazon, Beth Galetti, menyebut kebijakan tersebut bertujuan memperkuat perusahaan dengan memfokuskan sumber daya pada prioritas utama serta kebutuhan konsumen saat ini dan di masa depan.

Amazon sebelumnya mencatat peningkatan penjualan tahunan sebesar 13% menjadi US$167,7 miliar pada laporan kuartal kedua akhir Juli, melampaui ekspektasi pasar.

Galetti menegaskan, langkah efisiensi ini tak terhindarkan karena AI kini menjadi teknologi paling revolusioner sejak internet, memungkinkan perusahaan berinovasi lebih cepat dari sebelumnya.

Amazon menyatakan akan membantu karyawan terdampak dengan mencarikan posisi baru di internal perusahaan atau memberikan dukungan finansial dan pesangon.

Raksasa e-commerce ini mempekerjakan lebih dari 1,5 juta karyawan di seluruh dunia, termasuk 350.000 pekerja korporat di bidang manajemen dan penjualan.

Seperti banyak perusahaan teknologi lainnya, Amazon merekrut besar-besaran saat pandemi COVID-19 untuk memenuhi lonjakan permintaan layanan daring. Namun, CEO Andy Jassy kini berfokus memangkas pengeluaran sambil mempercepat investasi di alat berbasis AI untuk meningkatkan efisiensi.

Jassy mengakui, peningkatan penggunaan AI berpotensi menggantikan sejumlah peran manusia.

“Kita akan membutuhkan lebih sedikit orang untuk pekerjaan tertentu, namun lebih banyak untuk jenis pekerjaan baru,” ujar Jassy.

 

Tombol Google News

Tags:

amazon layoff phk