KETIK, SURABAYA – Malam tahun baru di pikiranmu pasti tiup terompet, barbeque-an dan main kembang api, berarti mainmu kurang jauh. Di Skotlandia, ada perayaan namanya Hogmanay. Ini bukan sekadar pergantian kalender, tapi pesta rakyat yang bisa berlangsung berhari-hari! Bahkan, buat orang lokal, Hogmanay itu jauh lebih meriah dan penting dibanding Natal.
Kenapa disebut Hogmanay? Sebenarnya, asal-usul namanya masih jadi misteri sampai sekarang. Ada yang bilang dari bahasa Prancis kuno, ada juga yang bilang dari dialek Norse. Tapi yang jelas, buat orang Skotlandia, Hogmanay artinya satu: pesta besar bareng teman-teman, tari-tarian ceilidh, dan tentu saja wiski!
Selain Hogmanay, ada satu tradisi ikonik yang nggak kalah unik, yakni First Footing. Tradisinya, orang pertama yang menginjakkan kaki di rumah setelah jam 12 malam bakal menentukan nasib setahun ke depannya. Biar hoki, katanya yang datang harus laki-laki tinggi, berambut gelap, dan bawa "sogokan" berupa batu bara (biar rumah hangat), shortbread (biar kenyang), atau wiski (biar happy). Terus gimana dong kalo yang datang cowok rambut merah? Wah, konon katanya itu pertanda kurang oke karena mengingatkan mereka sama serangan bangsa Viking zaman dulu!
Bergeser ke Edinburgh, ada parade obor raksasa yang bikin kota kelihatan seperti lautan api. Begitu jarum jam menunjuk angka 12, semua orang bakal pegangan tangan membentuk lingkaran besar sambil menyanyikan Auld Lang Syne. Lagu ini aslinya dari puisi Robert Burns yang maknanya soal menghargai kenangan lama sambil menyambut lembaran baru.
Jadi, kalau kamu bosen sama acara tahun baru yang gitu-gitu aja, mungkin waktunya masukin Skotlandia ke bucket list. Karena di sana, mereka nggak cuma nunggu kembang api, mereka benar-benar merayakan kehidupan! (*)
