Menu MBG di Tamberu Sampang Dikritik Tak Menarik dan Menu Tak Layak

Ahli Gizi SPPG Barokah Tamberu Akui Tampilan Menu MBG Tak Menarik, Kepala SPPG Singgung Nama Didik

13 November 2025 08:10 13 Nov 2025 08:10

Thumbnail Ahli Gizi SPPG Barokah Tamberu Akui Tampilan Menu MBG Tak Menarik, Kepala SPPG Singgung Nama Didik
Menu MBG SPPG Barokah Tamberu yang dianggap tidak menarik dan tidak layak. (Foto: Mat Jusi/Ketik.com)

KETIK, SAMPANG – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Barokah Tamberu di bawah naungan Yayasan Fatimah Maju Bersama di Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, Madura, menuai sorotan tajam. Kritik tidak hanya datang dari orang tua siswa dan aktivis setempat, tetapi juga dari warganet di media sosial.

Seorang pengguna TikTok dengan akun @MyLove mengungkapkan kekecewaannya terhadap kualitas menu yang disajikan. Dalam unggahannya, ia menulis, "@SPPG Barokah Tamberu memang menu-menunya kurang layak. Banyak di sekolah-sekolah dasar anak-anak justru membuang makanan itu. Apalagi tadi pagi, ya Allah, harus bawa sendok sendiri lagi," tulisnya sambil menandai akun @partaigerindra. Kamis, 13 November 2025.

Kritik tersebut memantik perhatian masyarakat yang menilai pelaksanaan program MBG yang dikelola Yayasan Fatimah Maju Bersama di wilayah Sokobanah diduga tidak sesuai dengan tujuan utamanya: menyediakan makanan bergizi, layak, dan menarik bagi anak sekolah.

Ketika dikonfirmasi, Kepala SPPG Barokah Tamberu, Moh Kholil, enggan memberikan penjelasan rinci dan mengarahkan ketik.com untuk menghubungi ahli gizi yang menangani program tersebut.

"Menu terkait, biar dijelaskan oleh ahli gizi. Untuk komunikasi lebih lanjut bisa menghubungi saya atau Kak Didik," ujarnya.

Sementara itu, Aini, ahli gizi SPPG Fatimah Maju Bersama, dalam keterangannya kepada ketik.com, memaparkan menu yang disajikan pada hari itu.

“Untuk hari ini, menu terdiri dari nasi putih (karbohidrat), ayam rawon (lauk hewani), tahu goreng (lauk nabati), tauge (sayur), dan buah kelengkeng,” jelas Aini.

Ia menegaskan bahwa dari sisi kandungan gizi, menu tersebut telah memenuhi standar pedoman teknis program MBG.

“Nilai gizinya mencakup energi 673 kkal, protein 35,68 gram, lemak 28,58 gram, karbohidrat 75,65 gram, dan serat 8,2 gram. Jadi secara gizi sudah sesuai kebutuhan usia peserta,” ungkapnya.

Namun, Aini mengakui adanya kekurangan dalam aspek tampilan makanan yang membuat anak-anak kurang tertarik.

"Saya mohon maaf. Nilai gizi sudah mencukupi, namun memang tampilannya kurang menarik. Ke depan, kami akan lebih berhati-hati dalam penyusunan menu," ujarnya.

Saat ditanya apakah menu serupa disajikan setiap hari seperti yang viral di media sosial, Aini enggan memberikan jawaban pasti dan memilih menutup percakapan. 

Kritik terhadap pelaksanaan MBG di Sampang menjadi cermin dari tantangan program makan bergizi nasional yang masih dihadapkan pada masalah kualitas dan pengawasan di lapangan. Alih-alih mendorong pola makan sehat, pelaksanaan yang asal-asalan justru berpotensi menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap program pemerintah.(*)

 

Tombol Google News

Tags:

Menu MBG SPPG Barokah Tamberu ahli gizi SPPG Didik netizen