Yogyakarta Jadi Pilot Project Integrasi UMKM ke Rantai Pasok Program MBG

20 Oktober 2025 12:55 20 Okt 2025 12:55

Thumbnail Yogyakarta Jadi Pilot Project Integrasi UMKM ke Rantai Pasok Program MBG
Kementerian UMKM RI secara resmi meluncurkan Pilot Project 'SPPG Ramah UMKM' di Sleman, Yogyakarta 20 Oktober 2025. Program ini mengintegrasikan UMKM lokal sebagai pemasok utama Program Makan Bergizi Gratis (MBG), menjamin akses pasar berkelanjutan bagi UMKM sekaligus memperkuat rantai pasok gizi nasional. (Foto: Is for Ketik.com)

KETIK, YOGYAKARTA – Sebuah langkah besar untuk menggerakkan roda ekonomi daerah digaungkan di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kementerian Koperasi dan UMKM RI secara resmi meluncurkan Pilot Project "SPPG Ramah UMKM" di SPPG Tlogoadi 2, Mlati, Sleman, yang bertujuan menjadikan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai inti dari rantai pasok Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Program ini diberi nama inisiatif "SPPG Ramah UMKM", memastikan UMKM lokal tidak hanya terlibat, tetapi juga mendapatkan pasar yang pasti dan berkelanjutan dari dapur-dapur gizi nasional.

Kegiatan yang berlangsung, Senin 20 Oktober 2025ini dihadiri oleh sekitar 80 orang, termasuk Arief Rahman Hakim, Sekretaris Kementerian UMKM RI dan Brigjen (Purn) Suardi Samiran Deputi Bidang Penyediaan dan Penyaluran BGN. Penanggung jawab kegiatan adalah M Riza Damanik, Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM RI.

Mengangkat Kesejahteraan Petani dan UMKM

Sekretaris Kementerian UMKM RI, Arief Rahman Hakim, menegaskan bahwa program ini adalah jawaban atas tantangan pemasaran bagi pelaku usaha kecil.


"Ini bukan sekadar bantuan. Ini adalah akses pasar yang terjamin dan berkelanjutan melalui pembelian rutin dari dapur SPPG," tegas Arief.

Menurutnya program ini secara langsung meningkatkan pendapatan petani dan UMKM di pedesaan, sekaligus membuka lapangan kerja baru. SPPG Ramah UMKM adalah upaya nyata untuk memberdayakan ekonomi rakyat.

Senada dengan hal itu, Brigjen (Purn) Suardi Samiran menekankan bahwa Program MBG, yang disebutnya "Program Mahkota Presiden", membutuhkan stabilitas pasokan yang akan dipenuhi oleh UMKM.

"Kita wajib menjaga rantai pasok makanan. Kehadiran UMKM adalah kunci agar perjalanan makan bergizi gratis ini bisa lancar dan aman," jelasnya.

Ia berharap semoga ini mendukung terwujudnya Indonesia Emas seperti harapan kita semua.

Inspeksi dan Labelisasi Komitmen di Dapur Lokal

Sebagai bukti nyata keterlibatan UMKM, rombongan kementerian dan pejabat daerah melakukan peninjauan ke Supplier Bahan Baku Unggulan "Rumah Potong Ayam (RPA) Janu Putra Sejahtera".

Acara ditutup dengan peninjauan di Dapur SPPG Sleman Mlati Tlogodadi 2, di mana secara simbolis dilakukan Pelekatan Sticker "SPPG Ramah UMKM". Stiker ini menandai komitmen resmi dapur untuk memprioritaskan pembelian bahan baku dari produsen lokal.

Kegiatan yang berlangsung dengan aman dan kondusif ini dihadiri pula oleh Kepala Dinas Koperasi UMKM DIY Agus Mulyono, Plt Kepala Dinas Kesehatan DIY Akhmad Akhadi, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Sleman Agung Armawanta, Kepala Dinas Koperasi UMKM Sleman Sutiasih dan sejumlah tokoh daerah lainnya, menandakan sinergi kuat antara pusat dan daerah dalam mendorong ekonomi melalui program gizi. (*)

Tombol Google News

Tags:

SPPG Ramah UMKM Program Makan Bergizi Gratis Kementerian Koperasi dan UMKM Ekonomi daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Peluncuran Program UMKM Lokal Kemitraan Strategis Peningkatan Pendapatan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat