KETIK, SLEMAN – Bupati Sleman Harda Kiswaya resmi melantik Pengurus Perkumpulan Tosan Aji Lar Gangsir masa bakti 2025–2030 di Pendopo Parasamya.
Pelantikan ini menjadi penegasan komitmen Pemerintah Kabupaten Sleman bersama komunitas budaya dalam menjaga sekaligus mengembangkan warisan leluhur, khususnya Tosan Aji atau keris, yang telah mendapat pengakuan dunia dari UNESCO.
Keris sendiri merupakan Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) yang diakui UNESCO sejak 2005 sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity. Pengakuan tersebut diberikan bukan semata karena bentuk fisiknya sebagai senjata tradisional, tetapi juga karena nilai seni, filosofi, spiritualitas, serta keahlian pembuatannya yang diwariskan secara turun-temurun.
Nilai Filosofis dan Keahlian Empu
Keris ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda karena mengandung nilai filosofis dan simbolis yang mendalam. Keris tidak hanya dipandang sebagai senjata, tetapi juga menjadi simbol kebijaksanaan, status, serta filosofi hidup masyarakat Nusantara.
Keahlian pembuatannya (Master Craftsmanship) oleh empu turut melibatkan pengetahuan metalurgi, spiritualitas, dan seni ukir yang diwariskan melalui tradisi lisan dan praktik budaya.
Pelantikan yang berlangsung Sabtu, 13 Desember 2025, tersebut dihadiri ratusan anggota paguyuban tosan aji dari DIY dan Jawa Tengah. Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan pameran keris dan benda pusaka sebagai sarana edukasi dan apresiasi terhadap kekayaan seni tempa Nusantara.
Peran Komunitas dan Dukungan Pemkab
Selain mengucapkan selamat kepada para pengurus, Bupati Harda Kiswaya menekankan pentingnya peran aktif pengurus baru dalam melestarikan tosan aji melalui program-program inovatif.
Bupati Harda menegaskan bahwa tosan aji tidak dipandang sekadar pusaka, melainkan sebagai warisan budaya adiluhung yang memiliki nilai historis dan potensi besar.
“Saya berharap ke depan Lar Gangsir menjadi perkumpulan tosan aji yang memiliki kontribusi besar dalam upaya melestarikan tosan aji, khususnya di Sleman dan DIY. Tosan aji ini juga memiliki potensi ekonomi kreatif dan pariwisata yang besar,” ujar Harda, saat di konfirmasi Ketik.com, Senin, 15 Desember 2025.
Ia menegaskan, Pemkab Sleman siap memberikan dukungan penuh demi keberlangsungan budaya tosan aji di wilayahnya, sejalan dengan upaya pelestarian warisan budaya internasional.
Fokus pada Produksi dan Regenerasi Empu
Sementara itu Ketua Perkumpulan Tosan Aji Lar Gangsir, Hedi Hariyanto, memaparkan bahwa Lar Gangsir yang didirikan pada tahun 2019 telah menginjak tahun keenam dan berhasil menginisiasi berbagai program kerja sama lintas pihak.
“Fokus utama kami adalah keberlangsungan produksi tosan aji, artinya kami ingin memastikan tradisi menempa keris tidak punah,” kata Hedi.
Lebih lanjut, Hedi mengungkapkan target jangka panjang Lar Gangsir adalah regenerasi dan penciptaan empu keris baru yang kreatif.
“Kami ingin melahirkan generasi penerus yang tidak hanya mahir menempa, tetapi juga memahami nilai-nilai filosofisnya. Semoga program kami terus bergulir dan berkelanjutan demi lestarinya budaya tosan aji,” pungkasnya. (*)
