KETIK, BLITAR – Kondisi ruas jalan di Dusun Krajan Barat RT 02/RW 01, Desa Sumberboto, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar, mengalami kerusakan cukup parah sepanjang sekitar 20 meter. Kerusakan tersebut diperparah oleh genangan air hujan, sehingga berpotensi membahayakan para pengguna jalan.
Kepala Desa Sumberboto, Panggih Riadi, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan camat setempat terkait perbaikan jalan. Namun, hingga saat ini upaya tersebut belum terealisasi.
“Kemarin dengan Pak Camat kita sudah berkoordinasi terkait perbaikan jalan, namun hingga saat ini belum terealisasi, padahal keadaan jalan sudah rusak parah seperti itu,” jelasnya, Rabu, 17 September 2025.
Kerusakan jalan tersebut menjadi sorotan publik setelah warga mengunggah foto genangan air. Aksi warga yang memancing di tengah jalan yang rusak itu menjadi bentuk kritik di media sosial.
“Banyak keluhan dari masyarakat, hingga kemarin itu ada yang mengunggah foto kritik di sosmed di genangan air di jalan itu sambil mancing,” imbuh Panggih.
Kepala Desa Sumberboto, Panggih Riadi, saat memberikan keterangan pada Ketik, Rabu 17 September 2025. (Foto: Favan/Ketik)
Pemerintah desa sebenarnya sudah berupaya menguruk jalan tersebut. Namun, upaya itu sempat terkendala karena salah satu warga menolak penggunaan material pasir dan batu (sirtu). Alasannya, posisi rumah warga itu berada tepat di bawah jalan, sehingga dikhawatirkan jika jalan ditinggikan, air hujan akan meluber ke rumahnya.
Kendati demikian, pada hari ini pemerintah desa bersama masyarakat akhirnya bisa melaksanakan pengurukan jalan.
“Maka hari ini kita mengadakan pengurukan sirtu tersebut, alhamdulillah dari teman-teman warga masyarakat antusias bekerja sama turut membantu menguruk jalan yang rusak tersebut sebelum nantinya diadakan lapen jalan,” terangnya.
Menurut Panggih, camat yang baru menjabat sudah mengonfirmasi bahwa perbaikan jalan dengan sistem lapen akan dimulai minggu depan. Sambil menunggu, pemerintah desa dan warga bergotong royong menimbun jalan dengan sirtu agar tetap bisa dilewati dan aman dari kecelakaan.
“Pak Camat yang baru ini mengatakan minggu depan Insya Allah sudah mulai dikerjakan proses lapen jalan, namun sambil menunggu itu pemerintah desa bersama masyarakat menguruk jalan tersebut dengan sirtu agar jalan bisa dilewati dan tidak mengakibatkan kecelakaan,” tuturnya.
Pengadaan material sirtu sendiri berasal dari donasi masyarakat dan swadaya pemerintah desa bersama tokoh masyarakat.
“Sirtu uruk tersebut juga hasil dari donasi masyarakat serta pemerintah Desa Sumberboto bekerja sama dengan beberapa tokoh masyarakat. Sementara ini tadi habis 1 rit sirtu, kemungkinan nanti bisa habis 3 rit sirtu untuk sekitar 20 meter ruas jalan yang rusak,” ujarnya.
Lebih lanjut, Panggih menegaskan bahwa jalan tersebut merupakan akses utama yang menghubungkan tiga kecamatan sekaligus, sehingga kondisinya sangat vital bagi warga sekitar.
“Itu juga akses satu-satunya untuk tiga kecamatan, dan memang sudah sangat membahayakan,” tegasnya.
Ia pun berharap agar Pemerintah Kabupaten Blitar segera menangani permasalahan ini secara menyeluruh, termasuk pembangunan drainase sepanjang 200 meter yang sudah diajukan pemerintah desa.
“Harapannya semoga Pemkab Blitar segera menangani permasalahan di Desa Sumberboto kaitan jalan itu tadi, mudah-mudahan segera realisasi perbaikannya. Sekaligus kita juga sudah mengajukan pembangunan drainasenya sekitar 200 meter agar saat hujan tiba air tidak tumpah ke rumah warga yang berada di sisi bawah jalan. Kemarin sudah berkoordinasi dengan Pak Camat, alhamdulillah sudah di-acc semoga segera terealisasi,” pungkasnya. (*)