KETIK, JOMBANG – Sebuah foto yang memperlihatkan seorang oknum anggota polisi lalu lintas (polantas) di Jombang, Jawa Timur, viral di media sosial. Dalam foto tersebut, polisi diduga memukul kepala seorang remaja hingga pingsan di tepi jalan.
Remaja yang menjadi korban pemukulan itu diketahui sempat tak sadarkan diri dan dilarikan ke RSUD Jombang untuk mendapatkan perawatan.
AY, salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan peristiwa itu terjadi di perempatan Jalan Raya Sambong, Kecamatan Jombang, sekitar pukul 10.00 WIB.
“Oh iya, Mas. Memang sempat beredar di grup, kejadiannya pagi sekitar jam sepuluh,” ujarnya.
Menurut AY, foto itu pertama kali muncul di status WhatsApp temannya yang tinggal di Jogoroto. Ia kemudian meminta izin untuk membagikan foto tersebut ke grup-grup WhatsApp lain.
“Awalnya di story WA teman saya, lalu saya izin share. Setelah itu viral di Facebook dan grup WA,” katanya.
Setelah fotonya ramai diperbincangkan, AY mengaku dihubungi anggota Satlantas Polres Jombang untuk mengklarifikasi.
“Tadi saya sudah ketemu Pak Kanit Turjawali, Pak Tris. Kami bertiga ngobrol, termasuk teman saya yang pertama posting, di Peterongan. Sudah clear,” ungkapnya.
Soal kondisi remaja yang diduga dipukul, AY menyebut korban sudah pulih dan tak mengalami gejala serius setelah sempat pingsan.
“Iya, informasinya kena helm terus semaput. Tapi sudah enggak apa-apa. Kata Pak Kanit, juga sudah damai waktu di rumah sakit,” ujarnya.
Ia memastikan semua unggahan foto di Facebook dan grup WhatsApp kini sudah dihapus.
“Tadi sore saya baru pulang dari pertemuan dengan Pak Kanit. Postingan Facebook sudah hilang, sudah dihapus, admin-admin grup juga sudah dihubungi,” tambahnya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Jombang, Iptu Rita Puspitasari, mengatakan pihaknya masih memeriksa informasi yang beredar tersebut.
“Kami cek dulu, nggeh Mas. Terima kasih infonya,” tutur Rita, Minggu 6 Juli 2025.
Namun setelah dilakukan pengecekan internal, Iptu Rita membantah adanya aksi pemukulan. Menurutnya, remaja itu pingsan bukan karena dipukul, melainkan karena memiliki riwayat trauma kram usus.
“Jadi memang awalnya akan dilakukan razia, tapi anaknya melawan dan mencoba kabur. Setelah tertangkap, anak itu tiba-tiba pingsan,” jelas Rita.
Ia memastikan anggota polantas langsung membawa remaja tersebut ke rumah sakit.
“Tidak ada pemukulan. Anak itu punya trauma kram usus. Sempat pingsan, kemudian diantar anggota ke rumah sakit. Sekarang sudah pulang dan kondisinya membaik,” pungkasnya. (*)