KETIK, MALANG – Sebanyak 983 mahasiswa baru Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang mengikuti upacara penerimaan mahasiswa baru. Kegiatan tersebut mengawali proses transformasi mahasiswa baru ke dunia akademik.
Rektor Unitri, Prof Dodi Wirawan Irawanto menjelaskan saat ini Menteri Diktisaintek telah memberikan arahan untuk kampus berdampak. Arahan tersebut harus direspon positif oleh seluruh civitas akademika, termasuk mahasiswa baru.
"Ini menjadi awal mulai bagi mahasiswa untuk membiasakan dengan budaya akademik. Zaman sudah berubah, arahan dari Menteri untuk memberikan kontribusi bagi negara dengan kampus berdampak," ujarnya, Senin, 1 September 2025.
Unitri sebagai kampus kerakyatan, mengedepankan semangat pendidikan inklusi. Untuk itu mahasiswa yang diterima tersebar dari 103 kabupaten/kota yang ada di Indonesia.
Provinsi yang paling banyak menyumbang mahasiswa berasal dari NTT sebanyak 73 persen. Disusul oleh Kalimantan Barat 11,6 persen dan Jatim 6,5 persen. Sisanya tersebar di 23 provinsi lainnya di Indonesia.
"Kita dari jajaran universitas akan memberikan yang terbaik agar mereka bisa mengoptimalkan waktu selama studi di Unitri dengan baik," lanjutnya.
Dari sekian banyaknya program studi yang dimiliki Unitri, PGSD menjadi prodi yang paling banyak diminati. Tahun ini PGSD Unitri menerima 159 mahasiswa baru.
Prof Dodi menjelaskan hal tersebut seiring dengan permintaan dari pemerintah di Indonesia Timur. Di sana membutuhkan banyak guru yang kini semakin menipis.
"Kita menyadari ada permintaan cukup banyak dari Indonesia Timur atas kebutuhan guru yang sudah mulai menipis," tambahnya.
Untuk itu ia berpesan bahwa menempuh pendidikan di Unitei menjadi lompatan besar bagi kehidupan mahasiswa di masa depan. Pengoptimalan jejaring dan kerja sama harus terus ditingkatkan.
"Kami berharap mahasiswa tidak hanya studi tapi juga memanfaatkan waktu untuk networking. Kita juga punya mahasiswa internasional dari Timor Leste dan Sudan," pungkasnya. (*)