KETIK, SITUBONDO – Untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Besuki Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menggelar Focus Group Discussion (FGD), Minggu 28 Desember 2025.
FGD yang dihadiri tokoh masyarakat, tokoh agama, berbagai organisasi masyarakat, organisasi perempuan Muslimat NU, Fatayat NU, Aisyiah, IIP, Forum Kota Sehat, TP PKK, tokoh pemuda, Ketua PPDiS, dan tamu undangan lainnya.
Kegiatan yang berlangsung di Aula RS Besuki ini, bertujuan sebagai wadah untuk menyerap aspirasi dan bertukar pikiran, gagasan dan menghasilkan rekomendasi konstruktif dari para pemangku kepentingan.
"Secara umum, pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) bertujuan untuk mengumpulkan aspirasi, mengevaluasi kinerja, dan menyusun strategi perbaikan layanan kesehatan agar lebih transparan, akuntabel, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat," kata dr. H. Imam Hariyono, Direktur RSUD Besuki.
Adapun, poin-poin utama yang menjadi fokus dalam FGD ini, lanjut dr Imam Hariyono, yakni peningkatan pelayanan publik di RSUD dengan cara meninjau kembali Standar Operasional Prosedur (SOP) agar relevan dengan kebutuhan pasien saat ini.
“Memastikan seluruh unit (medis maupun non-medis) memiliki pemahaman yang sama dalam memberikan service excellent. Memenuhi kewajiban instansi pemerintah untuk melibatkan partisipasi masyarakat dalam penyusunan standar pelayanan (sesuai amanat Kemenpan-RB),” jelas dr. Imam Hariyono.
"Untuk mendapatkan perspektif yang objektif pada FGD, maka kita menghadirkan berbagai elemen, antara lain internal RSUD seperti kepala ruangan, dokter, dan tenaga kesehatan. Dewan Pengawas, Dinas Kesehatan, BPJS Kesehatan, tokoh masyarakat, akademisi, hingga perwakilan media massa," tuturnya
Sementara menurut dr Imam, beberapa isu krusial yang sering diangkat dalam forum ini meliputi percepatan pendaftaran dan integrasi sistem rekam medis elektronik. Perbaikan sarana prasarana seperti ruang tunggu, ketersediaan obat, hingga kenyamanan IGD serta kebersihan ruangan dan kamar mandi pasien.
"Dalam FGD ini, kita juga membahas tentang peningkatan keramah-tamahan (hospitality) petugas di garda terdepan pelayanan dalam menangani keluhan masyarakat dan merespons kritik dan saran dari pasien dengan cepat," ujar dr Imam.
"Rumah Sakit ini di bangun pada tahun 2015 hingga sekarang. Tentunya rumah sakit ini sudah banyak kemajuan maupun kekurangan. Oleh karena itu, untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang kesehatan, maka RSUD Besuki bertekat untuk terus memperbaiki pelayanan publik,” tuturnya.
Dengan dilaksanakan FGD ini, pihaknya berharap peningkatan kualitas pelayanan publik bidang kesehatan RSUD Besuki bisa terus memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik. Untuk itu, ia meminta dukungan dan doa kepada peserta FGD.
Sementara itu, Rachmat, anggota Komisi IV DPRD Situbondo dalam arahannya menyinggung tentang pelayanan kesehatan di RSUD yang selama ini mendapat sorotan miring dari masyarakat.
"Pro dan kontra tentang pelayanan kesehatan di seluruh rumah sakit termasuk di RSUD Besuki merupakan hal wajar. Sebab, untuk memberikan kepuasan terhadap seluruh pengguna layanan publik bukan hal mudah. Tapi, membutuhkan kesabaran dan keahlian secara mendalam," jelas Rachmat.
Ia juga meminta kepada pengelola RSUD Besuki untuk terus menunjukan atau memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
"Saya minta kepada RSUD agar terus memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan SOP dan profesional dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien-pasiennya," pinta Rachmat.
Peserta FGD, Luluk Ariyantiny Ketua PPDiS meminta kepada pihak RSUD Besuki membuat program pelayanan kesehatan khusus bagi Disabilitas di wilayah Besuki dan sekitarnya.
“Saya menginginkan RSUD Besuki ada program khusus pelayanan kesehatan. Seperti, pelayanan jemput dan antar bagi Disabilitas,” kata Luluk.
Ia juga meminta kepada dokter, perawat dan tenaga medis lainnya agar ramah dan murah senyum kepada pasien umum maupun pasien disabilitas. Karena dengan pelayanan yang ramah, maka nama RSUD Besuki akan melekat di hati masyarakat.
Masukan juga disampaikan oleh Ibu-Ibu Parahita (IIP), Pengurus TP PKK dan komunitas lainnya yang menghadiri FGD yang dilaksanakan RSUD Besuki. (*)
