KETIK, CILACAP – Komandan Komando Latihan VIII Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Batch 3 Brigjen TNI Iswan Gunadi mengingatkan agar tak ada lagi kasus keracunan siswa pada program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Sudah didengungkan oleh Kepala Badan Gizi Nasional, bahwa ke depan kita akan lebih ketat lagi dalam penyajian makan," ujarnya di sela peresmian Dapur Mandiri Makan Bergizi Gratis di Desa Jambusari Kecamatan Jeruklegi Kabupaten Cilacap, Jumat, 3 Oktober 2025.
Dijelaskannya, ke depan kemungkinan akan direkrut dari instansi setempat, seperti Puskesmas serta terdapat tenaga khusus untuk mengecek makanan agar tak menimbulkan masalah kembali.
Pada kesempatan sama, jenderal TNI Bintang 1 tersebut menyampaikan bahwa pembukaan dapur Makan Bergizi Gratis ini merupakan program Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk mensejahterakan anak didik.
"Sasaran makan gratis untuk anak-anak sekolah di seluruh Indonesia, tapi sekarang belum menyeluruh atau baru sekitar 3.000-an," ucap dia.
Brigjen TNI Iswan Gunadi mengatakan Dapur Mandiri MBG Binaan BKNDI ini sudah memenuhi kriteria dan sudah diverifikasi oleh Badan Gizi Nasional sehingga diharapkan bermanfaat untuk anak-anak Indonesia, khususnya di wilayah setempat.
Sementara itu, Ketua Umum Badan Komunikasi Nasional Desa se-Indonesia (BKNDI) Isra A Sanaky menjelaskan bahwa dapur mandiri MBG ini hasil kerja sama dengan Pusat Koperasi Angkatan Darat dengan Kontrad Angkatan Darat membangun Dapur Mandiri MBG.
"Target kita membangun 1.000 titik dapur MBG, namun baru terbangun 100 dapur di 6 provinsi," paparnya.
Isra menambahkan, dapur MBG di Kabupaten Cilacap ini sudah resmi verifikator dari BGN. Dengan resmikannya dapur MBG harus segera beroperasi, namun karena ada berbagai hal di antaranya kekurangan kesiapan peralatan.
Sehingga, kata dia, pihaknya sedang menyiapkannya sekaligus meresmikan dan melakukan sosialisasi ke warga sekitar, termasuk konsolidasi bersama pemerintah daerah bahwa dapur ini sudah lolos verifikasi dari Badan Gizi Nasional.
"Dapur MBG yang diresmikan ada di dua tempat yakni di Desa Jambu Sari Kecamatan Jeruklegi dan di Desa Tambaksari Kecamatan Kedungreja," jelas Isra.
Agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan seperti beberapa kasus, Isra A Sanaky bakal mengadakan pelatihan dan bimbingan.
"Menurut investasi BKNDI rata-rata dapur yang mensubsidi MBG tidak resmi tak memenuhi syarat dari Badan Gizi. Ada 25 sekolah yang akan didistribusikan MBG dari Dapur BKNDI, mulai dari PAUD, SD, SMP hingga SMA," tuturnya. (*)