KETIK, SURABAYA – Presiden Prabowo Subianto tiba di Korea Selatan untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) 2025 yang digelar di Kota Gyeongju.
Pesawat Kepresidenan Garuda Indonesia-1 yang membawa Presiden dan rombongan mendarat di Pangkalan Udara Gimhae, Busan, pada pukul 22.20 waktu setempat, Senin 27 Oktober 2025.
Setibanya di Busan, Prabowo disambut oleh Menteri Defense Acquisition Program Administration Republik Korea, Mayjen (Purn) Seok Jong Gun; Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono; Wakil Wali Kota Gyeongju Song Ho-Jun; Duta Besar RI untuk Korea Selatan Cecep Herawan; serta Atase Pertahanan KBRI Seoul Kolonel Pnb Muhammad Arief.
KTT APEC 2025 dijadwalkan berlangsung pada 31 Oktober hingga 1 November 2025, dengan mengusung tema “Building a Sustainable Tomorrow: Connect, Innovate, Prosper.” Forum tahunan ini menghadirkan para pemimpin ekonomi dari negara anggota APEC untuk membahas arah kebijakan strategis kawasan Asia-Pasifik, termasuk isu perdagangan, investasi, dan transformasi ekonomi hijau.
Tahun ini, APEC menyoroti tiga prioritas utama, yakni connect (konektivitas), innovate (inovasi), dan prosper (kesejahteraan). Diskusi akan berfokus pada penguatan konektivitas antar masyarakat, fasilitasi arus perdagangan dan investasi, percepatan transformasi digital, serta pemberdayaan UMKM dan kelompok rentan di tengah perubahan ekonomi global.
Kehadiran Presiden Prabowo di forum ini diharapkan mampu memperkuat diplomasi ekonomi Indonesia di kancah internasional. Dalam forum APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM), Prabowo dijadwalkan menyampaikan pandangan Indonesia mengenai pentingnya kerja sama ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, integrasi digital, serta stabilitas rantai pasok global.
Partisipasi Indonesia dalam APEC 2025 juga menjadi momentum penting untuk mempererat kolaborasi antara negara berkembang dan negara maju, terutama dalam menghadapi tantangan transformasi digital serta transisi menuju ekonomi hijau. Selain itu, forum ini menjadi wadah bagi Indonesia untuk memperkuat peran UMKM sebagai pilar pertumbuhan masa depan kawasan.
APEC diketahui mencakup sekitar 60 persen Produk Domestik Bruto (PDB) dunia dan menampung 36 persen populasi global. Karena itu, keterlibatan aktif Indonesia di APEC 2025 memiliki arti strategis untuk memastikan hasil kerja sama antarnegara di kawasan dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat dan pelaku usaha di Indonesia.

 
         
         
             
             
             
             
                        
                     
         
         
         
         
         
                             
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
       
         
         
         
         
                             
         
                     
                     
                     
                     
                     
                     
                     
                     
                    